RIAUMANDIRI.CO, TELUK KUANTAN - Jajaran Satreskrim Polres Kuantan Singingi (Kuansing) melakukan rekonstruksi kasus pencurian dan kekerasan (curas) dan pembunuhan di Kecamatan Pegean Kabupaten Kuansing, Senin (26/11/2018).
Rekonstruksi ini dilakukan di halaman Malpores Kuansing dengan pengawalan ketat petugas, bahkan sempat menjadi perhatian warga yang berkujung ke Polres Kuansing yang ingin melihat langsung para pelaku.
Kapolres Kuansing, AKBP Muhammad Mustofa, mengatakan rekonstruksi curas yang mengakibatkan satu korban meninggal ini dilakukan dalam 30 adegan.
Rekonstruksi juga dihadiri oleh pihak dari pengacara dan Pengadilan Negeri Kuantan Singingi. Semua adegan dilakukan oleh dua tersangka yang sudah ditangkap, yakni Dedeng (DD), Ersuwandi (EW), sesuai dengan berkas pemeriksaan.
"Ya, kita sudah laksanakan rekonstruksi total ada 30 adegan yang diperagakan di Malpores Kuansing," ujarnya.
Menurutnya, dua tersangka ini berbagi peran, ada yang berperan merampas kendaraan dan pembunuhan korban serta berperan sebagai otak tindakan curas.
Seperti diketahui aksi curas disertai pembunuhan ini terjadi pada Selasa (25/9/2018). Selain merampas kendaraan korban, aksi ini juga merenggut nyawa pemilik kendaraan berinsial RR yang masih duduk di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Kuantan Hilir.
Pembunuhan ini berawal saat korban berontak dan meminta tolong, seketika pelaku Dedeng langsung menebaskan pisau ke leher korban. Mayat korban kemudian dibuang ke Sungai Kuantan.
"Korban ditemukan sudah tidak bernyawa di Sungai Kuantan dengan luka di bagian leher. Sementara tersangka melanggar pasal 365 ayat 3 KUH Pidana Jo pasal 80 ayat 3 UU RI no 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan acaman penjara 15 tahun," terangnya.
Reporter: Suandri