RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengadakan forum kemitraan organisasi kemasyarakatan dalam rangka peningkatan kapasitas kelompok perempuan, penyandang difabel, kelompok rentan dan marjinal lainnya di Hotel Grand Central Pekanbaru, Senin (08/10/2018).
Acara ini dihadiri oleh Sekertaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hizazi, Kepala Badan Persatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau (Kesbangpol) Chairul Riski, Direktur Organisasi Kemasyarakatan Direktorat Jendral Politik dan Pemerintahan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Lutfi T.M.A, dan pimpinan Ormas se-Provinsi Riau.
Dalam sambutannya, Sekda Riau Ahmad Hijazi mengucapkan selamat datang kepada kemendagri dan narasumber serta para peserta yang hadir. Acara ini diadakan dengan tujuan bagaimana meningkatkan kapasitas kelompok perempuan dan difabel lainnya. Pemerintah Riau juga terus berupaya meningkatkan kapasitas kelompok perempuan, difabel, dan marjinal.
"Perlu diketahui bahwa Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya meningkatkan kapasitas kelompok perempuan, kelompok difabel dan marjinal dengan mendukung peningkatan kerja sama antarorganisasi dan kelembagaan yang ada di masyarakat," ujarnya.
Pembicara dalam acara ini yaitu Kepala Kesbangpol Chairul Riski yang membahas tentang kebijakan pembangunan pemberdayaan Ormas di Riau yang berkaitan dengan pembangunan daerah. Selanjutnya Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kurniawati Hastuti Dewi yang membahas peran ormas perempuan dalam peningkatan partisipasi (politik) dan pemberdayaan perempuan, dan Kasubbid Kemitraan dan Pemberdayaan Ormas Prayogo Heri Cahyono yang membahas tentang kemitraan ormas.
Dalam pemaparannya, Kepala Kesbangpol Chairul Riski menjelaskan apa saja tujuan serta fungsi ormas. Ormas dan pemerintah juga harus saling mendukung dalam pembangunan daerah dan memperhatikan beberapa hal.
"Seharusnya ormas di dalam pembangunan daerah saling mendukung dengan pemerintah dan saling mengisi serta visi dan misi memperhatikan beberapa hal seperti partisipatif, berimtak, dan berimtek," pungkasnya. (adv)