Gas Elpiji Bersubsidi di Pasir Pengaraian Tembus Rp30 Ribu/Tabung

Senin, 17 September 2018 - 15:29 WIB
Ilustrasi Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg

RIAUMANDIRI.CO, PASIR PENGARAIAN - Harga gas elpiji 3 kilogram di Pasir Pengaraian, Rokan Hulu, berada di atas Harga Tertinggi Eceran (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah yakni mencapai antara Rp25 ribu hingga Rp35 ribu per tabungnya. Sementara HET-nya hanya Rp 21.425.

Mirisnya lagi, selain mahal, gas elpiji subsidi yang diperuntukan untuk masyarakat kalangan bawah ini juga mulai sulit didapatkan karena agen yang dipercaya Pemerintah untuk melakukan pendistribusian ke masyarakat sering kehabisan stok.

Sesuai informasi yang dihimpun Riaumandiri.co, dari salah seorang pengelola pangkalan gas elpiji, Sudir, saat ditemui di rumah toko Amanah, yang berada di Desa Rambah Tengah Utara (RTU), Kecamatan Rambah, Senin (17/9) mengatakan, gas elpiji 3 kilogram dijual pihaknya dengan harga Rp25 ribu per tabung.

“HET-nya memang sekitar 22 ribu rupiah. Tapi tidak mungkin saya ambil untung seribu. Modal saya 5 sampai 7 juta, tapi dapat untung cuma 100 atau 200 ribu. Gak mungkin,”ungkap Sudir, tanpa menyadari bahwa pihaknya ditunjuk sebagai pangkalan penyalur subsidi gas elpiji karena telah menyetujui sarat, aturan dan laba yang didapat dari hasil penjualan gas elpiji subsidi sebelumnya.

Menurut Sudir, tingginya harga gas elpiji subsidi di Pasir Pengaraian, karena adanya oknum pemilik pangkalan yang menjualnya kepada pengecer. Kemudian oleh pengecer menjualnya kepada warga dengan harga mahal.

“yang perlu ditertibkan itu pangkalan. Karna ada sebagian pangkalan, masuk malam, pagi habis. Kemana perginya, saya tidak tahu. kalau saya, sama pengecer tidak saya jual. Makanya di dinding ini saya tulis, tidak menjual kepada pengecer. Dan sarat untuk mendapat gas elpiji disini, harus membawa KTP dan kartu keluarga. Artinya, pangkalan ini hanya melayani warga RTU saja,” kata dia.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Rokan Hulu, Sariaman, melalui Abidin Nasution, selaku Kasi pembinaan usaha perdagangan, membenarkan harga gas subsidi elpiji di Pasir Pengaraian di atas HET.

“Pekan lalu kita telah menggelar pertemuan dengan pihak pangkalan untuk membicarakan seputar mahalnya gas elpiji ini. Karena dalam aturannya gas elpiji 3 kilogram ini tidak bisa dijual bebas. Tapi nyatanya pihak pangkalan tidak bisa mengendalikan harga ecer di tingkat pengecer,” sebut Abidin Nasution.

Sesuai informasi yang didapatnya, harga gas elpiji 3 kilo gram di Kecamatan Rambah saat ini bervariasi. Mulai dari harga Rp25 ribu, Rp26 ribu, Rp28 ribu, bahkan Rp30 ribu.

“Hasil pantauan sekarang harganya antara Rp25 dan Rp R26 ribu per tabung. Di Kaiti, ada yang Rp 28 ribu dan Rp30 ribu per tabung. Kejadian ini tidak terpantau sumbernya karena harganya dibuat oleh pedagang di luar pengecer. Kalau pengecer, jelas sumber gasnya dari mana,” ungkap Abidin Nasution.

Menurut Abidin Nasution, mahalnya gas elpiji subisidi selama ini ada 2 faktor. Pertama faktor Eksternal. Faktor eksternal ini kejadian di luar jangkauan pihaknya. Artinya suplai dari Pemerintah kurang karena banyaknya pengguna. Dimana para penggunanya pemilik ekonomi mapan.

Faktor kedua yakni faktor internal. Faktor internal ini artinya disengaja oleh pangkalan. maksudnya di pangkalan kosong karena dijual ke pengecer, sehingga para pengecer bebas menjual dengan harga tinggi, dan ini termasuk kenakalan pengecer.

“Fungsi kita, hanya bisa melarang pangkalan tidak menjual ke pengecer dan tidak menjual kepada pemilik ekonomi mapan. Kemudian, sangsi bagi pelakunya tidak ada, sifatnya hanya sekedar imbauan,” sebut Abidin, tanpa menjelaskan apakah sangsi dengan mencabut izin bagi pangkalan nakal adalah salah satu sangsi tegas.

Ditambahkan Abidin Nasution, harga HET gas Elpiji di Kecamatan Rambah, Pasir Pengaraian saat ini Rp21.425. Dengan rincian harga eks Pertamina  Rp12.750. Biaya operasional Rp2000, biaya angkut Rp4.668, harga jual agen Rp19.418, jasa Sub penyalur Rp2000. 

Reporter: Agustian

Editor: Nandra F Piliang

Terkini

Terpopuler