Diskes Kota Pekanbaru Hentikan Imunisasi Vaksin MR

Sabtu, 25 Agustus 2018 - 18:13 WIB
Pemberian vaksin MR pada siswi sekolah dasar di Perawang (dok. RMC)

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru akhirnya menghentikan sementara program imunisasi vaksin Measles Rubella (MR) di Kota Pekanbaru, mulai Jumat(24/8). 

Penghentian itu dilakukan pasca terbitnya Fatwa MUI, Nomor 33 Tahun 2018 menyatakan penggunaan vaksin yang memanfaatkan unsur babi dan turunannya hukumnya haram.

Untuk penghentian sementara pemberian vaksin MR, Dinas Kesehatan akan menindaklanjutinya dengan melayangkan surat ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. 

"Hari ini kita kirim suratnya ke Kemenkes RI, melalui Dinas Kesehatan Provinsi Riau," kata Pelaksana Tugas Kepala Diskes Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih, Jumat (24/8).

Selain ke Kemenkes RI, Diskes juga akan melayangkan surat ke instansi terkait lain, salah satunya Dinas Pendidikan.

"Kami juga akan mensosialisasikan keputusan penundaan pemberian vaksin MR ini ke Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru," jelas dia.

Ditanya, apakah nanti Kemenkes RI tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Dinas Kesehatan dari kebijakan menghentikan sementara pemberian imunisasi vaksin yang disampaikan, Zaini, yang akrab disapa Bob, menjelaskan, tidak akan dikenakan sanksi. Sebab Kemenkes RI, sebelum Fatwa MUI keluar, untuk pemberian vaksin juga tidak diharuskan.

" Sanksi tak ada, sebelum Fatwa keluar, Kemenkes, pemberian vaksin tidak dipaksa," jelasnya.

Dalam persoalan itu, Diskes tetap menunda pemberian vaksin MR di Kota Pekanbaru, sebab hingga kini Kemenkes RI belum memberikan instruksi lanjutan pasca terbitnya Fatwa MUI Nomor 33 Tahun 2018.

"Diskes Kota melaporkan kebijakan ini ke Kementerian RI melalui Diskes Provinsi. Tapi karena dari Kemenkes RI belum ada membuat petunjuk kelangsungan imunisasi campak rubela, kami tetap di posisi menunda," pungkasnya.

Seperti diketahui, fenomena pemberian imunisasi vaksin Measles Rubella (MR) kepada anak-anak di Pekanbaru menuai pro dan kontra. Penolakan yang terjadi membuat program tidak berjalan sesuai rencana. Hingga saat ini realiasi pemberian vaksin MR di Pekanbaru, baru sekitar 10 persen dari target yang ditetapkan.

Dari 281 ribu anak yang menjadi target, sampai saat ini baru sekitar 28 ribu anak yang bersedia dan sudah dilakukan vaksin. Rendahnya realiasi pemberian vaksin tidak terlepas karena adanya pro dan kontra vaksin MR yang belum mendapat sertifikasi halal dari MUI. 

Reporter: Suherman

Editor: Nandra F Piliang

Tags

Terkini

Terpopuler