Di Hadapan Firdaus-Rusli, Ini Komitmen Ratusan Warga Sidomulyo Residence

Kamis, 05 April 2018 - 10:09 WIB
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Di hadapan masyarakat lkatan Keluarga Perantau Pasaman dan Pasaman Barat dan warga Sidomulyo Residence, Dr Firdaus menyatakan kesiapannya untuk membuat perubahan dan membangun Riau lebih baik.
 
Penegasan sikap tersebut disampaikan Firdaus menjawab banyaknya pertanyaan masyarakat Kota Pekanbaru terkait pencalonannya sebagai Gubernur Riau. 
 
''Keputusan maju sebagai gubernur Riau itu baru tercetus pada Oktober 2017 lalu. Alasannya satu, karena keprihatinan,'' ungkap Firdaus di hadapan ratusan warga pada acara yang dilaksanakan di Sidomulyo Residence di Marpoyan Damai, Pekanbaru, Selasa (3/4/2018) malam.
 
''Itu bukan keputusan yang tiba-tiba, namun setelah melalui proses pembahasan panjang bersama sejumlah tokoh masyarakat dan kalangan intelektual melihat kondisi yang terjadi di Riau dewasa ini. Saya lantas istigharoh memohon doa untuk diberikan petunjuk hingga akhirnya memutuskan untuk ikut pada Pilgubri,'' papar Firdaus.
 
''Kondisi Riau benar-benar memprihatinkan dalam 3 tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi kita terendah sepanjang 10 tahun terakhir dengan hanya di bawah 3 persen. Bahkan pada tahun 2016 sempat mencapai 2,8 persen. Kondisi ini memperburuk kondisi ekonomi, memunculkan kemiskinan baru, investasi tidak masuk dan meningkatnya angka penangguran karena sulitnya mendapatkan lapangan kerja,'' ungkap dia.
 
Yang lebih memprihatinkan lagi, sambung Firdaus, jumlah penderita busung lapar di Riau, jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional. ''Ini permasalahan salah urus. Pemerintah tidak bisa melakukan inovasi dalam membangun. Bila situasi ini dipertahankan, kita akan semakin terpuruk,'' lugas Firdaus.
 
Atas dasar itulah, sebut Firdaus, akhirnya dia memutuskan Riau harus bangkit. Riau tidak boleh terpuruk, ibarat ayam bertelur mati di lumbung padi. Riau adalah salah satu dari tiga provinsi sumber devisa negara terbesar dari migas, yang persentasenya mencapai 50 persen. Riau juga pemilik hampir 2 juta hektare perkebunan sawit dan menjadi negara produsen kertas terbesar dunia. 
 
''Tidak boleh ada masyarakat Riau yang kelaparan. Ini tugas negara, pemerintah, khususnya pemerintah daerah untuk menggalinya, menjadikannya unggul,'' sebut Firdaus.
 
Lantas, apakah dengan hal tersebut Firdaus tidak melanjutkan membangun Pekanbaru? tentu itu sebuah kekeliruan pemahaman yang harus diluruskan. Pekanbaru adalah lokomotif pembangunan di Provinsi Riau. Karena itulah, lokomotif itu harus berada di depan dan harus mampu menjadi mesin penggerak. ''Dengan berada di Provinsi apakah lantas kita akan meninggalkan Pekanbaru? jawabnya tentu saja tidak,'' tegas Firdaus.
 
Bahkan, dengan kondisi tersebut, jelas, Pekanbaru akan tetap menjadi lokomotif yang akan menarik kabupaten dan kota lainnya bisa tumbuh bersama. ''Kita sudah siapkan perangkatnya, kita sudah siapkan rencana kerjanya dan ini bukan lagi konsep, tapi sesuatu yang riil dan akan langsung diaplikasikan begitu diberi kepercayaan oleh masyarakat Riau,'' ungkap dia.
 
Atas penjelasan tersebut, masyarakat pun sontak memberikan dukungna penuh kepada Firdaus untuk memimpin Riau. ''Firdaus-Rusli... jadikan... Firdaus Rusli...Jadikan... Gubernur Riau... Firdaur-Rusli...'' ungkap warga ikut menyemangati pemimpinnya tersebut.
 
Beberapa tokoh bahkan langsung menyalami dan komit mendukung pasangan Firdaus Rusli untuk memimpin Riau malam itu Mereka menilai, Firdaus sudah cukup berbuat dan memberi kontribusi besar untuk kemajuan Pekanbaru. Karena itulah, saatnya visi besar menjadikan Riau lebih maju harus didukung. (rls)

Editor:

Terkini

Terpopuler