Ruqyah Massal FPI Inhu, Peserta Ada yang Kesurupan

Ahad, 25 Februari 2018 - 18:05 WIB
RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Seratusan orang warga Rengat menyimak ceramah tentang ruqyah di aula Masjid Arrahim Jalan Azki Aris, Rengat, Ahad (25/2/2018). Kegiatan ruqyah massal ini dilaksanakan FPI dalam rangka milad pertama berdirinya FPI di Bumi Sejuta Sungkai ini.
 
Dua orang praktisi ruqyah, Ustaz Ilham dan Ustad Epi, memberi ceramah atau pembekalan sebelum masuk ke sesi ruqyah.
 
Memasuki sesi ruqyah, masing-masing peserta mulai khusyuk untuk mengikuti praktik ruqyah. Praktik ini biasa disebut ruqyah massal.
 
Sebenarnya, belum lagi pelaksanaan ruqyah dimulai, beberapa peserta sudah ada merasakan mual dan ingin muntah. Pertama-tama peserta diminta meluruskan niat oleh sang ustaz. Niat untuk terbebas dari segala jin atas izin Allah SWT. Panitia juga sebelumnya sempat membagikan kantong plastik untuk jaga-jaga jika nanti peserta ada yang mual kemudian muntah.
 
Peserta masih khusyuk dengan diri masing-masing. Baru di kesempatan kedua, beberapa terlihat ada yang mulai muntah atau sekadar mual-mual. Menurut ustaz Sahal, mual, kepala berat, gemetar, merupakan gejala-gejala umum yang kerap ada saat ruqyah berlangsung.
 
Saat itu ada dua orang menarik perhatian, yakni Wakabid Jihad FPI, Supri Handayani dan Ketua Umum FPI Inhu Ali Fahmi Azis. Keduanya tampak khusyuk ikut menjalankan ruqyah.
 
Ali Fahmi terlihat mual dan muntah, sementara Supri tidak terlihat reaksi apa pun.
 
"Jika tak merasakan apa-apa saat ruqyah bisa jadi tidak fokus atau memang tidak ada jinnya, ungkap Sekretaris DPW Front Pembela Islam (FPI) Inhu, Masnur Al Fatih.
 
Awalnya, suasana heingin. Hanya terdengar lantunan ayat Suci Alquran yang dibacakan oleh dua ustaz yang meruqyah. Keheningan lantas pecah, dengan teriakan-teriakan dari para peserta. Bahkan ada yang akhirnya kesurupan, bahkan berulang kali.
 
"Banyak orang terkena penyakit non-medis, dia mendatangi dukun, justru ini akan menambah jinnya ke dalam tubuh dia. Tadi kalo ditanya berhasil keluar, wallahu alam. Cuma memang harus dilakukan kontinu, mereka lakukan sendiri dulu, untuk melemahkan jin-jin yang ada," imbu Ustaz Sahal.
 
Menurut Ustaz Sahal, ruqyah bukan pengobatan alternatif. Justru seharusnya menjadi pilihan pertama pengobatan tatkala seorang muslim tertimpa penyakit. Sebagai sarana penyembuhan, ruqyah tidak boleh diremehkan keberadaannya.
 
Reporter:  Eka Buana Putra
Editor:  Rico Mardianto

 

Editor:

Terkini

Terpopuler