Kunjungi Peternakan Ayam Petelur, Wabup Bagus Dorong Kemandirian Pangan

Kunjungi Peternakan Ayam Petelur, Wabup Bagus Dorong Kemandirian Pangan

Riaumandiri.co - Pemkab Bengkalis terus gencar berupaya menekan laju inflasi daerah, khususnya pada komoditas kebutuhan pokok masyarakat.


Dalam rangka memastikan stabilitas pasokan, Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso, bersama Ketua TP PKK Siti Aisyah, dan jajaran pejabat terkait, melakukan kunjungan ke salah satu peternakan ayam petelur di Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan.



Kunjungan yang turut didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Susy Hartati dan Camat Bantan Rafli Kurniawan ini bertujuan untuk memberikan dukungan, motivasi, dan menjadikan peternakan tersebut sebagai percontohan bagi pelaku usaha lain di Kabupaten Bengkalis.


Wabup Bagus Santoso menyampaikan apresiasi tinggi terhadap terobosan yang dilakukan oleh Helik, seorang pengusaha muda yang berhasil membuktikan bahwa usaha peternakan ayam petelur skala besar dapat sukses dijalankan di Pulau Bengkalis.


"Kami salut dengan gebrakan berani ini. Apa yang dulunya dianggap mustahil, kini menjadi kenyataan," ujar Wabup, Selasa (9/12).


Helik, yang awalnya berkecimpung di bisnis pinang, kini sukses mengelola peternakan dengan populasi mencapai 13.000 ekor ayam.


Keberhasilan ini menghasilkan rata-rata 9.000 butir telur per hari, sebuah kontribusi signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan pangan lokal.


Helik menceritakan bahwa inisiatif ini bermula dari pengamatannya bahwa belum ada kandang ayam petelur skala besar di Bengkalis. Meskipun dihadapkan pada tantangan infrastruktur seperti kendala jalan dan listrik, serta isu pasokan pakan dan bibit, Helik berhasil mengatasi hambatan tersebut.


Wabup Bagus Santoso menegaskan bahwa keberadaan peternakan lokal seperti milik Helik memiliki dampak besar terhadap stabilitas ekonomi daerah.


"Selama ini, Bengkalis sangat bergantung pada pasokan telur dari luar, seperti Medan dan Sumatera Barat. Ketergantungan ini membuat daerah rentan kehabisan stok jika terjadi bencana atau kendala pasokan," jelasnya.


Dengan produksi lokal 9.000 butir per hari, peternakan Helik telah mengisi sepertiga dari total kebutuhan telur harian di Pulau Bengkalis yang diperkirakan mencapai 30.000 butir. Hal ini menjadi langkah maju yang strategis menuju kemandirian pangan daerah.


Wabup juga memprediksi kebutuhan telur akan terus meningkat, sejalan dengan program-program pemerintah seperti Makanan Bergizi Gratis.


Selain itu, Wabup juga menyampaikan bahwa Pemkab Bengkalis berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada usaha lokal ini dan menjadikannya sebagai model bisnis yang sukses.


"Ini adalah contoh nyata bagi pelaku usaha lainnya, termasuk BUMD dan BUMDes, bahwa apa yang dianggap tidak mungkin, ternyata mungkin di Pulau Bengkalis," tegas Wabup.


Sebagai langkah konkret, Pemkab Bengkalis berencana memfasilitasi kerja sama serta program magang.


"Masyarakat yang berminat dalam usaha peternakan akan didorong untuk belajar langsung di peternakan Helik ini," ujar Wabup.


Saat ini, hasil produksi telur didistribusikan secara lokal di sekitar Bengkalis, sementara ayam afkir (yang sudah tidak produktif) juga dimanfaatkan dengan dijual sebagai daging.



Berita Lainnya