Pertamina Jamin Harga Dasar BBK Pertalite Turun Jika...

Rabu, 31 Januari 2018 - 19:30 WIB
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU -- PT Pertamina menjamin harga dasar BBK Pertalite di Riau akan disamakan dengan provinsi lain, jika nantinya PBBKB di Riau diturunkan menjadi 5 persen atau 7,5 persen. 
 
Saat ini harga dasar BBK di Riau sebesar Rp6.666,67 ditambah dengan pajak PBBBKB sebesar 10 persen Rp666,67 dan PPN Rp666,67, dan harga Pertalite di Riau dibulatkan menjadi Rp8000 per liternya. Sedangkan provinsi lainnya se-Indonesia rata-rata harga dasar sebesar Rp6.608,70, dengan PBBKB 5 persen.
 
Marketing Branch Manager Pertamina Sumbar-Riau, Pramono Wibowo menjelaskan, terkait dengan tingginya harga dasar Pertalite di Riau, tidak lain karena mengikuti pajak yang tinggi di Riau yang mencapai 10 persen. Harga tersebutlah membedakan dengan daerah lain yang pajaknya lebih rendah yakni 5 sampai 7,5 persen.
 
"Harga jual untuk minyak itu kan banyak komponennya, terasuk pajaknya BBK di daerah. Dan kenyataaanya harga PBBKB di daerah itu berbeda-beda, tentunya berdampak dengan harga dasarnya. Supaya ragam perbedaannya, selisih harga dari PBBKB sebesar Rp200," jelas Pramono.
 
"Dari tiga kategori PBBKB yang ada di seluruh Indonesia, Riau dan Batam tertinggi, yakni mencapai 10 persen, daerah lain 5 sampai 7,5 persen. Provinsi lain harga dasarnya Rp6.608,70. Kenapa itu dibedakan Rp200, karena nanti jika harganya naik lagi akan disamakan per segmen pajaknya tadi. Jadi, perbedaanya itu yang menyebabkan ada perbedaan harga dasar," tambahnya.
 
Disinggung apakah akan ada penurunan harga dasar Peralite di Riau, dan menyesuaikan dengan provinsi lain, Pramono menjelaskan bahwa tingginya harga dasar akan diikuti dengan PBBKB daerah. Jika PBBKB turun, bisa saja harga dasar dari Pertalite ikut turun disesuaikan dengan pajak yang di tetapkan. 
 
"Tergantung dari PBBPK-nya, kalau PBBKB-nya sama pasti kita akan setting harga dasarnya sama dengan daerah lain. Ini kan dihitung dari harga eceran dan dikurangi pajak, tak mungkin kita setting harga sama, karena banyak koma-komanya. Tak mungkin harga jual sama sementara PBBKB-nya beda," ungkapnya.
 
Untuk stok BBM di Riau, Pertamina menjamin aman untuk wilayah Riau. Termasuk BBM jenis Premium, walaupun saat ini tingkat pengguna Premium masih tinggi dalam rata-rata nasional yang di bawah 40 persen. 
 
"Jadi, tingkat pengguna Premium di Riau masih tinggi 40 persen lebih. Bila dibandingkan dengan daerah lain, seperti Sumbar sekitar 25 persen, begitu juga dengan Sumut dan wilayah Sumatra lainnya di bawah 30 persen," tutupnya. 
 
Sebelumnya, Gubernur Riau  Arsyadjuliandi Rachman, tetap berkomitmen untuk menurunkan PBBKB sesuai dengan permintaan masyarakat dan pertemuan dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), se-Riau beberapa waktu lalu.
 
Saat ini dinas terkait telah diminta Gubri utuk membuat surat dan melengkapi data untung-ruginya menurunkan pajak BBK sesuai dengan Perda yang telah dijalankan sejak 2011 lalu. 
 
"Pajak Pertalite kalau usulan kita akan membuat surat dan dilengkapi datanya. Tentu kita kirimkan ke DPRD untuk dibahas awalnya, dan bagaimana mekanismenya, itu Dewan yang tahu, apakah mereka membuat tim sesuai dengan aturan yang ada di DPR," kata Gubri.
 
"Bagaimanapun program Pemerintah kita dukung, dan pajak kita hanya meneruskan dengan kondisi sekarang. Yah kita penuhi permintaan masyarakat," tambahnya. 
 
Reporter:  Nurmadi
Editor:  Rico Mardianto

Editor:

Terkini

Terpopuler