Gubri: Pacu Jalur Jadi Magnet Pariwisata

Rabu, 23 Agustus 2017 - 20:47 WIB
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, saat menyaksikan pacu jalur di Kuansing.

RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU - Puluhan ribu masyarakat tumpah ruah di sepanjang tepian Sungai Narosa, Kabupaten Kuansing, untuk menyaksikan Featival Pacu Jalur, yang setiap tahunnya di gelar dalam rangka menyambut hari Kemerdekaan RI, yang dibuka langsung oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Rabu (23/8/2017).

Saat Gubernur Riau melapas jalur di arena start pacu jalur suara riuh, tepuk tangan dan sorakan ribuan penonton memberikan semangat kepada jalur yang sedang bertanding.

Para anak pacu atau pendayung dengan semangat mendayung dengan iringan tari tukang onjai yang berada di ujung depan jalur, serta tukang rimbo yang memberi semangat dengan memukul gendang berada di belakang jalur.

Usai melepas jalur di arena start, Gubernur Riau yang juga didampingi Kapolda Riau, Irjen Pol Zulkarnain, Bupati Kuansing, Mursini dan Wakil Bupati Halim, langsung menuju ke tempat finis jalur yang berada lebih kurang 1 Km.

Di lokasi finis Gubernur dan rombongan juga disambut antusias oleh ribuan masyarakat yang menonton pacu jalur.

"Makin tahun makin ramai pacu jalur di Kuansing ini. Ini artinya promosi berjalan dengan baik dengan mengenalkan iven pacu jalur yang sudah masuk dalam kalender nasional. Selain itu pacu jalur juga terbukti dengan masuk dalam salah satu anugrah pesona Indonesia di Kementrian Pariwisata," ujar Gubri, usai membuka dan menonton langsung pacu jalur.

Gubri berharap pacu jalur yang merupakan salah satu tradisi budaya Kuansing yang telah berpuluh-puluh tahun tidak pernah mati ini, terus dipertahankan. Kedepan tidak hanya pacu jalur yang menjadi daya tarik bagi wisatawan, karena masih banyak destinasi-destinasi wisata yang bisa di jual di Kabupaten Kuansing.

"Pacu jalur di Kuansing ini sudah menjadi magnet Pariwisata. Di Kuansing ini mempunyai destinasi yang lain ada air terjun dua, air panas dan keindahan sungai indragiri yang masih asri dan juga ada bukit barisan. Ini bisa digunakan sekaligus destinasi yang ada di Kuansing ini," ungkap Gubri.

"Nanti suatu saat pas iven pacu jalur, bukan hanya pacu jalur tapi bisa digunakan oleh wisatawan lebih lama menginap di Kuansing dengan menikmati destinasi wisata yang lain. Pacu jalur sudah berjalan dengan baik sudah mandiri, bahkan pacu jalur juga sudah menyapa dunia sejalan apa yang di lounching setiap tahun," tambah Gubri.

Sementara itu, Bupati Kuansing, Mursini, mengatakan pelaksanaan pacu jalur tahun 2017 ini lebih baik bila dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan peserta yang mengikuti pacu jalur tahun ini meningkat, begitu juga dengan jumlah penonton yang terus bertambah setiap harinya.

Untuk tahun 2017 ini, festival pacu jalur diikuti sebanyak 193 jalur, yang terdiri dari 156 jalur dari tuan rumah Kuantan Singingi, 33 jalur dari Kabupaten Indragiri Hulu, 1 jalur dari Pelalawan, 1 jalur dari Kampar, 1 jalur dari Siak, dan 1 jalur dari Kota Pekanbaru, dan satu jalur lagi datanh dari tanjung pinang.

"Alhamdulillah, sampai acara pembukaan tak ada kendala kita harapkan lancar sampai final hari Sabtu nanti. Tahun ini penyelenggaraan lebih baik dan pengunjung lebih banyak," kata Mursini.

Dikatakan mantan anggota DPRD Riau ini, hal yang paling berpengaruh terhadap masyarakat Kuansing yakni multiplayer efeknya.

Dimana dalam perhelatan ini perekonomian masyarakat meningkat. Banyak mayarakat merasakan manfaatnya, terutama dalam pendapatan.

"Multiplier efect-nya luar biasa mulai dari reatoran, penginapan yang penih, rumah masyarakat dipakai untuk penginapan, restoran, pedagang dan yang lainnya. Yang membawa peningkatan perekonomian di Kuansing," ungkap Mursini.

Terpisah, salah seorang tokoh masyarakat Kuansing, Edianus, menjelaskan sebagai pemangku adat, pacu jalur sebagai cerminan masyarakat Kuansing dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan. Pacu jalur tercipta dari kebiasaan rakyat Kuansing yang bermain dengan alam.

"Pacu jalur tercipta dari kebiasaan rakyat kuansing yang bemain dengan alam, bergulat dengan  keramah tamahan terhadap lingkungan. Budaya dengan takah dan tingkah laku dalam merajut kebersamaan. Kini budaya ini sudah mendunia, untuk mencanangkan itu masih diperlukan sentuhan pembangunan, melalui program pemerintah yah tepat," kata Edianus.

Untuk diketahui, sebelum acara puncak pacu jalur yang dilaksanakam pada tanggal 23 Agustus, sebelumnya juga di laksanakan di babak penyisihan di setiap 4 Kecamatan di Kuansing.

Sedangkan acara pembukaan dilaksanakan di lapangam Sepakbola Limuno, pukul 09.00 WIB, ditandai dengan pemukulak gong dan penekanan serinai. Dan dilanjutkan dengan makan bersama. Dan pada pukul 14.00 WIB barulah dilaksanakan pacu jalur di Sungai Kuantan, tepian sungai Narosa.

Pacu jalur yang di selenggarakan hingga hari Sabtu mendatang, juga akan ditutup langsung oleh Gubernur Riau, dan sekaligus menyerahkan hadiah bagi para pemenang. (adv/nur)

Editor:

Terkini

Terpopuler