Semangat Juang Veteran Harus Dicontoh Generasi Muda

Rabu, 24 Agustus 2016 - 08:25 WIB
adv/humas Bupati Kampar H Jefry Noer didampingi Ketua TP-PKK Kampar Hj Eva Yuliana foto bersama para Veteran saat acara Temu Ramah Bupati dengan para Veterandi Balai Bupati Kampar, Selasa (23/8).

BANGKINANG KOTA (riaumandiri.co) - Angkatan 45, LVRI, Pepabri, Warakawuri merupakan pejuang kemerdekaan yang telah membawa bangsa Indonesia seperti saat ini. Dengan kegigihan dan kesungguhan yang penuh semangat mengantarkan Indonesia merdeka dari bangsa penjajah. Sebagai generasi muda penerus pembangunan bangsa, hendaknya dapat bercermin kepada para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa ini.

Demikian dikatakan Bupati Kampar, Jefry Noer saat memberikan sambutan pada acara ramah tamah Bupati Kampar dengan angkatan 45, LVRI, Pepabri, Warakawuri, Perip dan Lansia yang dilaksanakan di Balai Bupati Kampar, Bangkinang Kota, Selasa (23/8).

Dikatakan Jefry, ramah tamah dengan para pejuang ini sengaja dilakukan untuk mengenang kembali serta menghormati jasa para pahlawan sebagai pejuang kemerdekaan dan menanamkan kembali pentingnya arti nilai-nilai kepahlawan khususnya bagi generasi muda penerus bangsa "Dengan adanya silaturrahmi ini, diharapkan hubungan antara  para pejuang dengan generasi muda penerus bangsa dapat terjalin dengan baik serta harmonis, sehingga kita bangsa Indonesia bisa bersatu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika yang diterapkan dalam hati sanubari masing-masing," ujar Jefry.

Ditambah Jefry, kemerdekaan yang diperjuangkan merupakan amanat yang harus dijunjung tinggi dan disyukuri dengan bekerja keras sesuai tanggung jawab masing-masing. Oleh karena itu, generasi muda harus mengambil bagian untuk mengisi kemerdekaan bangsa yang penuh dengan tantangan.

Untuk itu mari kita menatap ke depan, bersatu melangkah bersama dan kemudian maju untuk mewujudkan cita-cita khususnya untuk Lima Pilar pembangunan Kabupaten Kampar.

"Melihat semangat yang sangat luar biasa pejuang kemerdekaan, kami sangat ingin sekali meningkatkan bantuan untuk kesejahteraan organisasi. Namun untuk saat ini belum bisa kami lakukan, karena ekonomi kita sedang terpuruk dengan dikuranginya dana bagi hasil kita sebanyak 800 miliar akibat dari turunnya harga minyak. Untuk itu kita terpaksa mengencangkan ikat pinggang dalam mewujudkan pembangunan yang benar-benar vital dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat banyak," jelas Jefry. (adv/humas)

Editor:

Terkini

Terpopuler