Bupati Hadiri Rapat TPID di Bank Indonesia

Selasa, 02 Agustus 2016 - 09:50 WIB
Bupati Syamsuar foto bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan pengurus TPID Riau.

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Bupati Syamsuar mengikuti Rapat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Riau, Senin (1/8) di Kantor Bank Indonesia Pekanbaru. Rapat ini membahas upaya peningkatan insfrastruktur dan tata niaga pangan dalam rangka stabilitas harga di Provinsi Riau.


Dalam forum ini, Bupati Syamsuar menyampaikan banyak infrastruktur di wilayah Siak yang membutuhkan perhatian, khususnya jalan menuju Kawasan Industri Tanjung Biton (KITB). Sementara kualitas jalan tersebut sangat berpengaruh terhadap kemajuan areal yang dirancang menjadi pusat pertumbuhan industri di Siak itu.


Syamsuar mengharapkan, perhatian Pemerintah Pusat dengan menggulirkan peningkatan kualitas jalan melalui dana APBN. Sentuhan pembangunan ruas jalan tersebut merupakan kebutuhan masyarakat Siak untuk mengembangkan perekonomian.


"Itu harapan kami, apabila jalan ini sudah bagus maka akan berdampak pada perekonomian masyarakat, di sana sudah ada Kawasan Industri Tanjung Buton," kata Bupati Syamsuar.
Ketua TPDI Provinsi Riau Ismed menyampaikan, rapat ini membahas evaluasi pencapaian target Provinsi Riau semester 1. Sesuai hasil keputusan Rakornas ke-6, Presiden memberikan arahan agar TPID dapat mengendalikan inflasi.


Pada semester 1 ini diketahui laju pertumbuhan insfalis mencapai 1,9 persen. Angka itu tercatat sebagai laju insfalsi terendah di Sumatera. Tingkat insflasi juga mengalami penurunan yang mencapai 2,5 persen di tahun 2015 lalu. Berbagai upaya menekan kenaikkan inflasi dinilai berhasil, salah satunya Operasi Pasar yang digelar pemerintah dalam menyikapi kelangkaan suatu kebutuhan masyarakat di pasaran.


Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengharapkan, kepada semua SKPD yang terlibat dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk bekerja sama mensinergikan kegiatan yang bertujuan untuk pengendalian inflasi daerah. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagai penyebab tingginya inflasi adalah terjadinya lonjakan harga yang tidak stabil disebabkan permainan harga oleh para pelaku usaha, jalur distribusi barang yang sulit dipantau dan peningkatan kebutuhan masyarakat yang variatif, beralihnya pola konsumsi masyarakat.


Pertumbuhan perekonomian Provinsi Riau terus mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik. Namun perlu diketahui bahwa nilai tukar petani masih cenderung rendah dibanding dengan harga yang diterima oleh pedagang, terjadinya perbedaan harga pada tingkat produsen dengan konsumen.


Pertumbuhan inflasi, adalah merupakan salah satu faktor utama yang perlu mendapat perhatian dalam pertumbuhan ekonomi. Karena itu semua pihak yang terkait punya kewajiban untuk menjaga laju pertumbuhan inflasi tentunya dengan menjaga stabilisasi harga. (adv/hms)

Editor:

Terkini

Terpopuler