Gubri Prioritaskan Infrastruktur dan Pariwisata

Kamis, 26 Mei 2016 - 12:21 WIB
ilustrasi

JAKARTA (riaumandiri.co)-Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, pembangunan infrastruktur dan pariwisata, akan menjadi salah satu program utama yang akan dilaksanakannya. Dua sektor ini merupakan faktor esensial untuk pertumbuhan dan pembangun Riau ke depan.

Hal itu disampaikannya, saat menghadiri kegiatan doa bersama dan syukuran atas pelantikan dirinya sebagai Gubernur Riau, Rabu (25/5) malam, di Anjungan Riau Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Kegiatan itu dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Riau, sejumlah bupati dan masyarakat Riau di Jakarta.

Sebelumnya, pada Rabu siang kemarin, Arsyadjuliandi Rachman resmi dilantik Presiden Joko Widodo, sebagai Gubernur Riau definitif, menggantikan Annas Maamun yang telah diberhentikan sebelumnya. Pelantikan digelar di Istana Negara, bersama sejumlah gubernur lainnya di Tanah Air. Yakni Gubernur Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.  

Dalam kegiatan doa bersama sekaligus syukuran itu, Gubri yang biasa disapa Andi Rachman itu mengatakan, pembangunan sektor pariwisata  dan infrastruktur
Gubri
merupakan  hal yang paling pokok dilakukan untuk menciptakan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi Riau lebih baik lagi ke depan.

"Fokus utama kita sektor pariwisata, infrastruktur, pertanian dan lain-lain. Karena kekayaan alam kita tidak mungkin terus kita andalkan terus. Makanya kita terus meningkatkan pembangunan infrastruktur, jalan-jalan, kereta api, jalan tol untuk memudahkan akses ke tempat pariwisata," ujarnya.

Tidak hanya itu, Gubri Andi Rachman juga menyinggung tentang pentingnya peningkatan dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Riau. "Ini perlu kita perhatikan, supaya kita mampu bersaing dengan SDM dari luar, mulai tingkat nasional hingga regional," tambahnya.

Sedangkan terkait program kerja yang akan dilaksanakannya, Gubri Andi Rachman mengatakan, hal itu sudah termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Panjang (RPJMP) Riau, ketika ia masih menjabat Wagubri mendampingi Annas Maamun.

"Garis besarnya sudah kita sampaikan dalam RPJMP dalam visi dan misi kita, saat terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau bersama Pak Annas," sebutnya.


Jangan di Belakang Meja
Sementara itu, Presiden Jokowi, saat pelantikan mengingatkan para gubernur dan wakil gubernur tersebut jangan semata-mata bekerja di belakang meja.

"Saya ingatkan kepada para gubernur, jangan bekerja di belakang meja saja. Gubernur harus mau turut ke lapangan. Bangun fundamentalintas masyarakat yang dipimpin," kata Presiden dalam pidatonya.

"Bagi daerah yang saudara pimpin, pastikan mencukupi pangan, mendapatkan air bersih, menyiapkan layanan transportasi yang terjangkau, memberikan layanan pendidikan dan kesehatan dengan kualitas yang baik," tambahnya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta kepada Gubernur untuk mempersiapkan daerah yang dipimpin dalam menghadapi era kompetisi dan era persaingan, dengan semangat kerja keras, produktifitas dan inofasi.

"Dengan itu kita bisa bersama-sama menjadi bangsa terdepan dan berkemajuan, menjadi bangsa pemenang. Dalam menjalankan tugas saudara-saudara tidak bisa bekerja sendiri, bangun persatuan galang sinergi, kekuatan gotong royong dalam membangun daerah," ungkap Presiden.

Presiden juga kembali mengingatkan bahwa gubernur merupakan wakil pemerintah pusat di daerah. Karena itu, gubernur adalah simbol koordinasi antara pusat dan daerah. Sejatinya, seorang gubernur antara pusat dan daerah bisa saling memperkuat pembangunan nasional di daerah. Kemudian bisa saling memprioritaskan program nasional di daerah.

Mereka juga diingatkan untuk membangun komunikasi bersama para bupati/walikota di wilayah masing-masing untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Berbagai program prioritas seperti pendidikan, kesehatan serta hal-hal menyentuh kepentingan masyarakat harus menjadi perhatian utama.


Terkait hal itu, Gubri Andi Rachman mengatakan, pihaknya akan menjalankan apa yang telah menjadi arahan dari Presiden Joko Widodo. "Pemerintah daerah harus bisa segera melanjutkan tugas berikutnya untuk memenuhi harapan masyarakat. Apa yang menjadi program Pemerintah pusat yakni Nawacita tentu kita jalankan sebaik-baiknya," ujarnya.

Ke depan, dirinya telah menyiapkan rencana menciptakan Pemprov Riau Riau menjadi lebih baik, efisien dan akuntabel. Lebih terbuka, dan seluruh dinas dan badan melakukan komunikasi yang lebih terbuka.

Sementara itu, Danrem 031 WB Brigjen TNI Nurendi, yang ikut menghadiri pelantikan, berharap setelah ini, pembangunan di seluruh wilayah Riau bisa dipercepat. "K edepan tentunya dengan dukungan masyarakat Riau pembangunan akan lebih cepat lagi. Kita buka sejarah baru di Riau tanpa kebakaran lahan dan hutan," harapnya.

Hal yang sama juga dilontarkan Bupati Rokan Hulu, Suparman. Menurutnya, masyarakat Riau berharap, setelah pelantikan ini, jalannya roda pemerintah di Pemprov Riau bisa lebih cepat, cermat dan tegas.

"Selama ini jabtan Plt masih membuat ragu dalam mengambil keputusan, termasuk kewenangan dan perlu pertimbangan. Sekarang tentunya masyarakat Riau memiliki harapan yang sangat besar setelah menjadi Gubernur," ucap Suparman.


Bangkitkan Ekonomi
Dari Pekanbaru, pengamat ekonomi Riau, Roesdi Ilyas mengharapkan, dengan dilantik Gubri definitif, bisa membangkitkan kembali gairah pertumbuhan ekonomi Riau, yang sejak dua tahun terakhir melesu.

Lebih khusus, Gubri diharapkan dapat menciptakan peluang kerja, untuk menekan angka pengangguran.

"Tidak tersedianya peluang kerja, tentu akan menciptakan angka pengangguran. Ini disebabkan karena banyak yang berhenti bekerja dan mencari pekerjaan. Namun kondisi ini tentu tidak boleh berlarut-larut, karena semakin dibiarkan maka angka pengangguran akan semakin tinggi," ujar Roesdi.

Dijelaskannya, tingginya angka pengangguran saat ini dapat dilihat dari rasio penjual dan pembeli di pasar, di mana rasio penjual lebih banyak dari pada pembeli. Hal ini tentu akan memberikan dampak bagi seluruh sektor, yang disebabkan karena lemahnya daya beli masyarakat yang berimbas pada penurunan suplai barang dan produksi barang.

Untuk itu, dengan kebijakan yang penuh saat ini, Gubri diharapkan bisa merealisasikan program kerja yang sudah disusun.

Selain itu, tambah Roesdi, Gubri juga diharapkan bisa menanamkan disipilin bagi jajarannya, terkait penggunaan anggaran. Sehingga anggaran yang tersedia, benar-benar bisa digunakan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Riau. (nur, nie, rtc)

Editor:

Terkini

Terpopuler