Menantu Basko Pimpin Satgas Pengamanan Perbatasan RI-PNG

Selasa, 10 Mei 2016 - 08:42 WIB
Pasukan Satgas Pamtas RI-Papua Nugini Yonif Para Raider 330 Kostrad melakukan upacara pelepasan di Kolinamil TNI AL, Jakarta, Senin (9/5). Di tempat tugas, mereka akan disebar di 16 pos yang berada di sepanjang Kabupaten Merauke dan Kabupaten Boven Digoel

JAKARTA (riaumandiri.co)-Sebanyak 450 personel TNI AD dari Satgas Yonif Para Raider 330 Inf 1 Kostrad, di bawah pimpinan dan Komandan Satgas Mayor (Inf) Kamil Bahren Pasha, menantu H Basrizal Koto.

dilepas untuk misi pengamanan perbatasan RI-Papua Nugini di Kabupaten Merauke. Pasukan akan bertugas menjaga kawasan perbatasan selama sembilan bulan ke depan. Mereka direncanakan kembali ke Jakarta pada Februari 2017.

Menantu Panjang perbatasan RI-Papua Nugini yang akan dijaga kurang lebih 250 kilometer. Di perbatasan itu, prajurit TNI akan dibagi dalam 16 pos. Sedangkan perjalanan dari Jakarta menuju Merauke akan ditempuh dalam waktu 12-14 hari, dengan rute Jakarta-Makassar-Ambon-Tual-Merauke.

"Kegiatan di sana ada intelijen, operasi menjaga perbatasan, sweeping darat dan kegiatan bidang teritorial seperti menyejahterakan rakyat, kesehatan dan pendidikan.

Di bawah pimpinan dan komandan satgas Mayor Inf Kamil Bahren Pasha (Komandan Batalyon Infanteri (Yonif) Lintas Udara (Linud)  330/Tri Dharma)," ujar Pangkostrad Letjend Edy Rahmayadi, saat upacara pelepasan pasukan di Pelabuhan Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (9/5).

Hadir dalam upacara pelepasan pasukan Satgas tersebut, istri Kamil, Lidya Basko bersama anak, kedua orangtua Mayor Kamil, H Muslim Kasim, Hj Ida Muslim Kasim, mertua Kamil, H Basrizal Koto, Ny Elita Basko, Bernando Basko, menantu Basko, Rizky Fahrurrozi, SH, MH, dan David.

Sementara itu, inspektur upacara, Pangdivif 1 Kostrad, Brigjen TNI Agus Suhardi, dalam amanatnya berpesan kepada para prajurit untuk terus meningkatan keimanan kepada Tuhan selama bertugas.

Tidak hanya itu, para prajurit juga diharapkan selalu meningkatkan profesionalisme dalam bertugas, serta meningkatkan kepekaan dari ancaman yang bisa merongrong kedaulatan bangsa.

"Selalu jaga nama baik Kostrad, selanjutnya tegakkan solitidas dalam kesatuan. Dan terakhir tingkatkan kepedulian lingkungan sekitar," ingatnya.

Dalam kesempatan itu, Agus Suhardi juga mengingatkan bahwa di Papua kondisinya masih labil dan mudah berubah. Oleh sebab itu, para prajurit harus menyakapi kondisi itu dengan melakukan pembinaan teritorial agar mendapat dukungan dari masyarakat untuk mendapatkan informasi.

"Lakukan dengan sebaik-baiknya tugas di sana. Tunjukkan bahwa TNI sebagai tentara nasional dan tentara masyarakat. Jangan mudah terpancing provokasi. Kami menunggu keberhasilan kalian," tutupnya. (dtc/ral)

 

Editor:

Terkini

Terpopuler