Setya Novanto Disebut Didukung Istana

Senin, 09 Mei 2016 - 10:38 WIB
Para caketum Partai Golkar yang akan bersaing dalam ajang Munaslub di Bali, 15-17 Mei ini.

JAKARTA (riaumandiri.co)-Dukungan dari berbagai kalangan, terus digalang oleh para calon ketua umum Partai Golkar, jelang Musyawarah Nasional Luar Biasa yang akan digelar 15-17 Mei mendatang, di Bali Nusa Dua Convention Center. Tidak hanya dukungan dari internal partai, dukungan pemerintah juga diupayakan.

 Bahkan, salah seorang calon, yakni Setya Novanto, disebut-sebut sudah mendapat dukungan dari pihak istana.
Kabar itu dilontarkan politikus Golkar

Setya
Ahmad Doli Kurnia, saat peluncuran bukunya di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (8/5).

"Seminggu ini saya dengar Setnov (Setya Novanto) didukung istana," katanya.

"Saya tidak ada masalah dengan Setnov. Tapi apakah caketum Golkar harus perpanjangan tangan orang-orang tertentu?" sambungnya.

Menurut Doli, pihak istana harus menanggapi isu tersebut. Bila perlu, ada bantahannya.
"Kalau ada isu tertentu ya harus dibantah oleh Jokowi dan Luhut bahwa hal itu tidak ada," ujar Doli.

Sosok Setnov, demikian ia akrab disapa, memang terhitung fenomenal. Sebelumnya, namanya sempat mendapat sorotan karena dinilai terlibat 'kasus papa minta saham'. Meski demikian, panitia Munaslub menilai Setnov tidak tercela.

Terkait hal ini, para calon lain tampaknya tidak mau mengomentari. Salah satunya dilontarkan caketum nomor urut 6, Aziz Syamsuddin. "Silakan panitia saja (yang menilai). Saya no comment," ujarnya akhir pekan kemarin.

Hal senada juga disampaikan caketum nomor urut 3, Airlangga Hartarto. Dia tak mau mengomentari pesaingnya di Munaslub itu. "Saya no comment terhadap calon lain," kata Airlangga.

Syarat 'tidak tercela' ada dalam prinsip Prestasi Dedikasi Loyalitas dan Tidak tercela (PDLT) yang digaungkan golkar sejak Munas 1983 lampau. Caketum nomor urut 5 Priyo Budi Santoso memandang Novanto adalah sahabatnya yang kebetulan juga maju sebagai caketum. Maka Priyo tak mau bicara banyak soal Novanto yang dinyatakan tak tercela itu.

"Saya tidak mau berkomentar lebih jauh, karena Pak Setya Novanto sahabat saya itu dialah juga mencalonkan diri sebagai Ketua Umum yang harus berkompetisi dengan saya. Saya lebih baik tidak berkomentar tentang masalah itu," kata Priyo.

Ketua Panitia Pengarah (Steering Committee/SC) Munaslub Nurdin Halid sebenarnya juga melarang para caketum memberi pernyataan negatif terhadap caketum lainnya. "Kita melarang keras dalam kode etik, sesama calon dilarang keras menyebar fitnah," kata Nurdin.

Seperti diketahui, saat ini telah ada delapan caketum Partai Golkar, setelah lolos proses verifikasi dan mendapat nomor urut. Untuk nomor urut 1 didapat Ade Komarudin, nomor urut 2 Setya Novanto, nomor urut 3 Airlangga, nomor urut 4 Mahyudin, nomor urut 5 Priyo Budi Santoso, nomor urut 6 Aziz Syamsuddin, nomor urut 7 Indra Bambang Utoyo dan nomor urut 8 Syahrul Yasin Limpo. Dua nomor terakhir dinyatakan lolos, meski tidak membayar uang iuran sebesar Rp1 miliar.

Dihadiri Presiden
Sementara itu, Presiden Joko Widodo, menyatakan akan menghadiri Munaslub Partai Golkar yang akan digelar di Bali tersebut.


"Saya akan datang ke Munas Golkar. Insya Allah saya akan datang," ujar Presdien, usai menutup acara APKASI International Trade and Investmen Summit (AITIS) di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu akhir pekan kemarin.

Jokowi ditanya soal iuran Rp 1 miliar yang sempat diwajibkan untuk caketum Golkar. Menurut Jokowi, kader parpol memang harus bergotong royong demi acara parpolnya.

"Yang namanya munas itu butuh banyak biaya. Biaya itu dari mana? Ya mestinya dari gotong royong semua anggota. Gotong royong dari seluruh anggota," ujar Jokowi. Ditanya soal boleh tidaknya iuran itu, Jokowi tak mau berkomentar. (dtc, ral, sis)

Editor:

Terkini

Terpopuler