Baru Dibongkar, CCTV Terpasang Lagi

Senin, 11 April 2016 - 07:37 WIB
Sejumlah tersangka diamankan aparat Kepolisian dari Kampung Dalam, Minggu (10/4).

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Genderang perang terhadap narkoba terus digelar aparat Kepolisian. Pada Minggu (10/4) siang, kawasan Kampung Dalam, Pekanbaru, kembali disisir petugas gabungan Polda dan Badan Narkotika Nasional Riau. Tidak hanya itu, razia serupa juga digelar di Kampung Tarandam, Rumbai Pesisir.

Hasilnya, petugas mengamankan tujuh orang pria dan satu wanita. Dari hasil tes urine yang dilakukan petugas,

Baru
mereka positif mengonsumsi narkoba. Tidak hanya itu, petugas juga menyita 12 paket sabu siap edar seberat 43 gram dengan nilai jual puluhan juta rupiah.

Namun selain hasil razia tersebut, ada suatu hal yang membuat Polda dan BNN Riau jadi geleng-geleng kepala. Pasalnya, sejumlah peralatan elektronik yang diduga dijadikan alat pemantau oleh gerombolan pengedar narkoba, sudah kembali terpasang.

Khususnya kamera pemantau alias CCTV yang diduga digunakan jaringan pengedar narkoba, untuk memantau kedatangan petugas. Pasalnya, alat pemantau tersebut sudah ditemukan terpasang lagi di sejumlah rumah, yang diduga dijadikan tempat untuk transaksi narkoba.

Padahal, peralatan itu sudah dibongkar paksa petugas saat razia serupa, yang digelar belum lama ini.
 
Menurut Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Hermansyah, pihaknya akan berkoordinasi dengan RW dan RT setempat, untuk mengawasi warganya. "Karena kita temukan CCTv di rumah yang sama, padahal sebelumnya sudah kita sita," ujarnya.

Tidak hanya itu, petugas juga menemukan receiver, bunker, narkoba, alat isap (bong), pintu rahasia, loket kecil di jendela, serta ratusan plastik pembungkus narkoba dari sejumlah rumah yang jadi sasaran dalam razia kemarin.

Pantauan di salah satu rumah yang digerebek, CCTV tersebut dipasang di setiap sudut rumah dan disamarkan di atas plafon. Tiap jendela yang mengarah ke lorong dilengkapi loket kecil diduga sebagai tempat transaksi jual beli narkoba. Selain itu rumah mereka juga dilengkapi pintu besi dan digembok.

Melihat itu, petugas langsung mendobrak masuk menggunakan palu dan linggis. CCTv juga dicopot, sementara receivernya diamankan sebagai barang bukti. Dari dalam rumah ini, ditemukan puluhan paket sabu, plastik pembungkus dan timbangan digital.

Tapi sayang, terduga bandar narkoba itu berhasil lolos melalui bunker dan jalan kabur belakang yang sengaja dibuat untuk pelarian mereka. Kuat dugaan, mereka kabur saat melihat polisi datang melalui kamera pengintai.

Sementara di dalam rumah, terlihat AC masih menyala. Ini tanda kalau terduga bandar narkoba itu masih berada di sana sesaat sebelum kedatangan petugas. Razia ini sedikit terkendala lantaran rumah mereka dilengkapi pintu besi.

Ditambahkan Kombes Hermansyah, total ada 10 rumah yang jadi sasaran pihaknya. Lima di antaranya ada di Kampung Dalam dan sisanya di Kampung Terandam.

"Kalau ini berkembang terus, bisa merusak generasi muda. Sebab itu rumah ini bakal dalam pengawasan aparat pemerintah setempat, kita juga ikut (mengawasi), supaya rumah dicurigai bandar narkoba itu ditutup, apabila ada orangnya kita tangkap," tandasnya. (grc/sis)
 

Editor:

Terkini

Terpopuler