Jasa Raharja Alokasikan Dana PKBL Rp900 Juta

Sabtu, 02 April 2016 - 10:24 WIB
ilustrasi

PEKANBARU (riaumandiri.co)-PT Jasa Raharja akan mengalokasikan dana bantuan masyarakat melalui Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) sebesar Rp900 juta tahun ini. Dana bantuan tersebut akan diberikan kepada pelaku Usaha Kecil dan Menengah dengan plafon yang diberikan maksimal Rp25 juta.

"Untuk program itu masih ada dan kita lakukan setiap tahunnya sampai sekarang. Tentunya bantuan yang diberikan itu kepada pengusaha kecil dan menengah yang berkeinginan mengembangkan usahanya dan melihat prospek ke depannya," ujar Kepala Jasa Raharja Riau Isman, Kamis (31/3) di kantornya. Dikatakannya, untuk mendapatkan dana bantuan tersebut sangatlah mudah dan tidak terlalu berat kepengurusannya seperti lembaga keuangan perbankan.

"Yang jelas persyaratannya tidak berat seperi mengurus di lembaga perbankan. Yang penting itu ada usahanya, punya keinginan untuk mengembangkan usahanya dan usahanya harus legal. Selain itu untuk bunganya juga sangat ringan, yakni hanya 6 persen per tahunnya," ujar Isman.

Namun tak sampai disitu saja, untuk memastikan jenis dan golongan usaha, pihaknya terlebih dahulu melakukan survei apakah usaha yang mereka emban layak atau tidak untuk mendapatkan bantuan kemitraan dari Jasa Raharja. "Itu makanya sangat perlu kajian itu, layak atau tidak dan berhak atau tidak mereka bisa kita beri bantuan," tuturnya.

Sepanjang 2015 lalu, Jasa Raharja sudah menyalurkan bantuan sebesar Rp900 juta. Selain pemberian bantuan langsung, pihaknya juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada para pelaku usaha kecil dan menengah.

"Seperti di 2015 kemarin, kita sudah melakukan pelatihan sebanyak 30 orang pada bulan Oktober. Di tahun ini kita juga akan melakukan hal serupa jika sudah turun anggarannya dari pusat," jelasnya.

Selain itu, untuk sasaran sendiri, Jasa Raharja memberikan kesempatan kepada seluruh pengusaha di kabupaten kota se-Provinsi Riau.  "Program kita inikan juga memberikan potensi usaha kepada mereka, terlebih lagi saat ini kondisi ekonomi masih kurang baik," tuturnya.(nie)

Editor:

Terkini

Terpopuler