SPBU Minta Hanya Dibebankan 1 BBM

Senin, 25 Januari 2016 - 08:18 WIB
ilustrasi

TELUK KUANTAN (HR)-Besarnya biaya yang dikeluarkan pengelola SPBU di Kuansing untuk membangun pompa baru dan tangki khusus untuk menampung BBM Pertamax dan Pertalite membuat sejumlah pengelola SPBU meminta beban mereka diringankan.

Artinya, SPBU yang ada di Kuansing tidak harus menjual kedua BBM ini baik Pertamax maupun Pertalite dan meminta hanya dibebankan satu-satu.

"Permintaan pengelola SPBU terbalik, mereka minta kalau sudah menjual pertamax ya pertamax saja, kalau dua-duanya dijual mereka mengaku cukup kewalahan membangun pompa baru maupun tangki khusus untuk tempat pertamax maupun pertalite,"kata Kepala Diskopindag Kuansing Tarmis, Minggu (24/1).

Kalau sudah ada pertamax katanya, pengelola SPBU tidak lagi menjual Pertalite, begitu juga kalau sudah menjual pertalite mereka tidak lagi menjual Pertamax. Karena menurut Tarmis, pengelola SPBU ini cukup mengeluhkan besarnya biasa perombakan SPBU terutama pembangunan pompa baru maupun tangki.

"Ya, ada yang keberatan menyiapkan fasilitas terutama membangun tangki baru, karena biayanya cukup besar," ujar Tarmis.

Oleh karena itu, pihak pengelola sudah menyampaikan secara lisan kepada Diskopindag dengan meminta tolong kepada kita untuk menyampaikan hal ini ke pihak Pertamina maupun BPH Migas,"belum kita surati, tapi keluhan ini tetap kita akomodir dan akan kita sampaikan meskipun ini sudah menjadi keharusan oleh Pertamina,"ujar Tarmis.

"Kita akan berupaya tetap melindungi kepentingan masyarakat dan SPBU yang ada di Kuansing yang sudah menjadi mitra pemerintah selama ini terutama menyediakan BBM untuk masyarakat,"jangan sampai gulung tikar dengan hal ini nantinya, selain pihak SPBU kita juga kasian dengan masyarakat "kata Tarmis.

Di Kuansing katanya, ada delapan SPBU yang beroperasi dengan kuota yang diberikan setiap tahun, untuk bensin 45 ribu kiloliter dan solar 35 ribu kiloliter,"itu jatah kita setiap tahun,"ujar Tarmis.

"Untuk pertamax tergantung apabila ada permintaan dari SPBU itu dikirim oleh Pertamina dan kita belum ada kuota, begitupun Pertalite,"katanya.(rob)

Editor:

Terkini

Terpopuler