Mesin Diganjal Kayu dan Tempelan Stiker Call Centre Palsu

Kamis, 03 Desember 2015 - 09:08 WIB
Ilustrasi

KARIMUN (HR)-Nasabah bank manapun diimbau selalu meningkatkan kewaspadaan saat mengambil uang di ATM.

Berbagai modus penipuan dan pencurian dilakukan pelaku tindak kriminal terhadap pemilik ATM.

Seperti yang dialami dua nasabah bank asal Karimun Titik Purnawanti dan Bernardus Beliko.

Keduanya tertipu hingga puluhan juta rupiah oleh dua orang pelaku yang berpura-pura ingin membantu saat kartu ATM tak bisa keluar dari mesin.

"Seorang korban (Titik) tertipu di ATM BRI pelabuhan sebanyak Rp 25 juta dan seorang korban lain (Bernardus) di ATM Mandiri Padi Mas sebanyak Rp 14,5 juta,"kata Kapolres Karimun, AKBP I Made Suka Wijaya, saat ekspos perkara, Rabu (2/12).

Beruntung, kedua pelaku, Andru Yanto dan Muhamad Rizky yang tergabung ke dalam satu komplotan penipuan dan pencurian di ATM ini dibekuk jajaran Polres Karimun sesaat sebelum mereka hendak kabur meninggalkan Karimun.

Tertangkapnya kedua pelaku berawal setelah seorang korban Titik melihat mereka dan melapor ke Polres Karimun.

Polisi yang bergegas datang langsung mengamankan keduanya di Pelabuhan Taman Bunga pada Selasa (1/12).

Adapun modus yang dilakukan komplotan ini adalah dengan menempelkan stiker call centre bank palsu yang bertuliskan nomor telefon milik Andru.

Selanjutnya mereka memasukkan kayu kecil menggunakan gergaji kecil ke dalam lubang kartu ATM.

"Ini sebenarnya merupakan modus lama dengan cara mengganjal kartu ATM," tutur I Made.

Saat korbannya hendak melakukan transaksi ATM korban seakan tertelan karena terhalang kayu.

Selanjutnya seorang pelaku, Rizky, mendatangi korban dan berpura-pura memberi saran agar korban menghubungi call centre yang tertera di stiker palsu.

Korban yang kebingungan pun kemudian menghubungi nomor telepon yang sebenarnya adalah milik Andru.

Setelah memberikan beberapa arahan termasuk menekan pin ATM miliknya, korban selanjutnya diarahkan untuk melapor ke bank. Andru juga meyakinkan korban jika ATM miliknya telah terblokir.

"Korban yang kebingungan menghubungi nomor yang tertera di stiker. Pelaku juga meminta pin ATM," jelas I Made.

Setelah korban meninggalkan mesin, pelaku mengambil kartu ATM korban. Selanjutnya mereka menguras isi rekening korban dengan cara tarik tunai dan transfer ke rekening lain. (tbn/rio)
 

Editor:

Terkini

Terpopuler