Penanaman Kaliandra Dipertanyakan

Senin, 16 November 2015 - 20:57 WIB
Ilustrasi

TANJUNG SAMAK (HR)-Masyarakat Kecamatan Rangsang khususnya beberapa desa di sekitar Tanjung Samak mempertanyakan rencana penanaman tanaman Kaliandra, yang menggantikan posisi tanaman kehidupan untuk dijadikan bahan baku pembangkit listrik.

Dimana informasi awal  pihak perusahaan yang akan melakukan pengelolaan, mulai dari penanaman hingga pasca panen, dan masyarakat akan mendapat hasil dari usaha tersebut. Sebab keberadaan tanaman Kaliandra itu dikatakan menjadi pengganti tanaman kehidupan yang sebelumnya telah dijanjikan PT Sumatera Riang Lestari (SRL) itu.

Rencana awal penanaman akan dibangun mulai tahun 2014 lalu, dengan luas lahan hingga ribuan hektar. Dan masa panen juga dulunya disebutkan tidak terlalu lama. Bahkan sebelumnya pihak pengelola sudah berkunjung ke Meranti dan juga telah melakukan survey lapangan di daerah Kecamatan Rangsang di Tanjung Samak.

"Namun hingga saat ini bahkan tahun 2015 sudah mau berakhir, tanda-tanda untuk pembangunan itu toh belum terlihat. Masyarakat menunggu apalagi jika tanaman itu dikatakan menjadi pengganti tanaman kehidupan yang sebelumnya dijanjikan perusahaan HTI yang beroperasi di pulau tersebut,”ungkap M.Hasan warga Tanjung Samak kepada Haluan Riau Minggu kemarin.  

Dikatakannya, jika rencana pembangunan tanaman kaliandra itu tidak terealisasi, sebaiknya hal itu diberitahukan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tahu, kalau program tersebut gagal. Dan dimana gagalnya sehingga masyarakat pada akhirnya mengetahui.

Dan kalau hal itu sebelumnya dikatakan menggantikan program tanaman kehidupan, dan ternyata gagal, tentu hendaknya dilanjutkan dengan rencana semula untuk membangun tanaman kehidupan bagi masyarakat di desa sekitar perusahaan.

"Kita berharap ada penjelasan dari pihak-pihak terkait, sehingga program yang dikatakan sebelumnya dapat membantu ekonomi masyarakat tersebut bisa terealisasi,”kata Hasan.

Camat Rangsang Mulyadi, menjawab Haluan Riau mengatakan pihaknya juga heran sebab belum ada penjelasan dari penggagas program tanaman Kaliandra tersebut. Demikian juga perusahan yang akan terlibat membangun, sejauh ini belum ada informasinya.

“Kami selaku pemerintahan kecamatan juga berharap kepada pihak-pihak terkait dalam program pembangunan tanaman Kaliandra tersebut agar bisa memberikan penjelasan.  Sehingga masyarakat tidak diombang ambingkan dengan berbagai informasi yang simpang siur,”kata Mulyadi.(jos)

Editor:

Terkini

Terpopuler