NPL Adira Finance Naik Jadi 1,7 Persen

Rabu, 28 Oktober 2015 - 10:24 WIB
Ilustrasi

JAKARTA (HR)-Tak cuma penyaluran kredit PT Adira Dinamika Multi Finance saja yang terdampak pelemahan daya beli masyarakat. Mengendurnya bisnis nasabah juga membuat rasio kredit macet perseroan membesar.

Direktur Utama Adira Finance Willy S Dharma mengatakan, sampai akhir September ini raso kredit macet atau non performing loan (NPL) Adira Finance mencapai 1,7 persen. Angka ini naik dibandingkan periode sama tahun lalu yang masih sebesar 1,5 persen hingga 1,6 persen.

Ia mengatakan, tren kenaikan NPL sudah terlihat sejak akhir 2013. Dimana saat itu angka inflasi meningkat drastis. Dilanjutkan dengan melorotnya pertumbuhan ekonomi sejak awal 2014.

Di sisi lain harga komoditas pertambangan dan perkebunan juga menunjukan tren yang tak kunjung membaik. "Hal ini menekan cash flow nasabah dan kemampuan mereka dalam membayar cicilan," ujar Willy, Selasa (27/10).

Awalnya kredit macet sangat kentara terlihat di wilayah luar Jawa sejalan menurunnya harga komoditas. Namun lambat laun hal tersebut ikut merembet sampai ke Jawa.

Perseroan pun tak tinggal diam melihat tren NPL yang makin gendut ini. Willy bilang, pihaknya makin mengetatkan credit underwriting policy untuk menyeleksi nasabah. Selain itu jumlah tenaga collection juga terus ditambah.

Dengan upaya-upaya ini diharapkan sampai akhir tahun ini rasio kredit macet masih bisa dijaga di bawah 2 persen.

 "Meski naik namun masih manageable," tandasnya.(kon/mel)

Editor:

Terkini

Terpopuler