Tiang Penyangga Pelataran Pelabuhan Baru Patah

Selasa, 20 Oktober 2015 - 21:00 WIB
Kondisi Pelabuhan Baru Bagansiapiapi yang sangat memprihatinkan, dua tiang penyangga sudah patah saat ini pelataran diambang roboh.

BAGANSIAPIAPI (HR)-Dinas Perhubungan Komunkasi dan Informasi Rokan Hilir diminta segera memperbaiki pelabuhan baru. Pasalnya, kondisi tiang penyangga pelataran pelabuhan tersebut ada yang patah.

Dodi (37), warga Bagansiapiapi menilai, hal itu sangat mengkhawatirkan. Dengan kondisi yang tidak stabil bisa dipastikan kapan saja pelabuhan itu bisa ambruk. Karena itu, Dishubkominfo diminta cepat bertindak jika tidak bisa dipastikan sesuatu hal yang tidak idinginkan pasti terjadi.

Hal senada disampikan Jermain (26). Disebutkannya, pelabuan tersebut merupakan salah satu tempat transit masyarakat saat menggunakan jasa angkutan laut. Setiap hari ada saja alur pulang pergi masyarakat menggunakan jalur laut. Jadi sudah tentu fungsi pelabuhan sangat dibutuhkan.

"Kalau tak ada pelabuhan bagaimana aktifitas masyarakat yang menggunakan jasa angkutan laut, sementara semua tahu minimal setiap hari pasti ada arus pulang pergi masyarakat antar pulau dari Pelabuhan Bagansiapiapi ini. Kalau dibiarkan rusak dan roboh sangat merugikan masyarakat. Kita minta pihak Dishubkominfo agar cepat tanggap memperbaiki, agar tidak lebih parah lagi rusaknya pelabuhan ini," kata Jermain.

Terpisah, Dishubkoinfo Rohil, pernah mendapat instruksi langsung dari Bupati Rohil, H Suyatno, untuk memperbaiki kondisi pelabuhan baru yang patah tiang itu, tapi kenyataanya sampai saat ini pelabuhan tersebut masih dibiarkan dengan kondisi tidak terpelihara.

"Ketika Bupati meninjau kapal bantuan untuk Danlanan, beliau melihat kondisi patah tiang pelabuhan itu dan dia langsung minta kepada pihak Dishub untuk segera memperbaiki, tapi nampaknya sekarang masih dalam kondisi yang sama, bahkan makin rusak," kata Kabag Humas Rohil, Hermanto.

Dalam hal ini sangat disayangkan Pihak Dishubkoinfo yang seakan tidak memperdulikan instruksi pimpinan, sehingga menimbulkan efek negatif kepada masyarakat terkait kinerja kepala daerah, apalagi saat ini sedang masuk masa Pilkada yang akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang.***

Editor:

Terkini

Terpopuler