Sawahlunto Peringati 53 Tahun Wafatnya Mohammad Yamin

Ahad, 18 Oktober 2015 - 23:54 WIB
Ilustrasi

Sawahlunto (HR)-Pemerintah Kota Sawahlunto menggelar yasinan serta berdoa bersama dalam mengenang 53 tahun wafatnya pahlawan nasional pergerakan kemerdekaan, Prof Mr Mohammad Yamin, Sabtu malam.

Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf, dalam sambutannya pada kegiatan tersebut mengajak semua pihak untuk memanfaatkan momentum peringatan wafatnya Mohammad Yamin menjadi pemicu dalam menumbuhkan kembali rasa nasionalisme dan semangat cinta tanah air serta rasa persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.

"Beliau telah mengajarkan kita semua tentang imaji ke-Indonesiaan melalui serangkaian perjuangan dalam memerdekakan bangsa ini dari belenggu penjajahan, pesan perjuangan itu dapat kita rasakan melalui karya-karyanya serta sejarah perjuangan yang telah ia torehkan bersama seluruh pejuang-pejuang lainnya, seperti BUng Karno, BUng Hatta dan sejumlah tokoh-tokoh pendiri negara kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.

Menurutnya, nilai-nilai itulah yang saat ini nyaris terlupakan oleh generasi penerus bangsa ini sehingga perlu dibangkitkan kembali, salah satunya dengan mengenang kembali perjuangan yang telah beliau laksanakan dengan susah payah dengan memanfaatkan hari wafatnya, pada 17 Oktober 1962.

Selain itu, jelas dia, mengenal sosok Mohammad Yamin, yang merupakan pencetus Sumpah Pemuda, melalui karya-karya sastranya juga harus kembali digelorakan mulai dari tingkat pendidikan dasar, sehingga para generasi muda bisa mendapatkan pengajaran bagaimana pentingnya memelihara serta menerapkan nilai-nilai kepahlawanan sebagai modal dasar yang kuat dalam mengisi kemerdekaan negara Republik Indonesia.

"Dengan begitu, cita-cita kita semua dalam membangun Indonesia sebagai bangsa yang besar serta negara yang kuat dan disegani dalam pergaulan negara-negara dunia, dapat diwujudkan secara bersama dalam tatanan masyarakat yang produktif, mandiri, sejahtera dengan ditopang oleh sistem pemerintahan yang melayani," kata dia.

Sementara itu, salah seorang masyarakat yang turut hadir pada kegiatan itu, Imam Masri (62), mengaku sangat terharu karena telah turut serta mendoakan seorang tokoh besar multi talenta itu.

Dia menilai, inisiatif pemerintah kota itu menggelar kegiatan tersebut harus diberikan apresiasi yang tinggi dan bisa disikapi dengan jernih.

"Berpikir jernih itulah yang membesarkan Mohammad Yamin, hal itu terbukti dari perjuangan beliau yang tidak mengharap imbalan serta bebas dari kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok, salah satunya beliau gambarkan dalam wasiat terakhirnya untuk dimakamkan dikampung halamannya, Desa Talawi, yang mungkin pada masa itu hanyalah sebuah perkampungan yang jauh dari keramaian," kata dia.

Pantauan Antara, peringatan yang untuk pertama kalinya digelar tersebut dipimpin langsung oleh Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf, didampingi Wakil Wali Kota Ismed, serta diikuti oleh sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah, pelajar dari berbagai tingkatan, ahli waris serta kelompok masyarakat yang tergabung Rabithah Wirid Yasin yang ada di kota itu.

Meskipun sempat diguyur hujan dengan intensitas sedang, namun tidak menyurutkan semangat mereka yang hadir untuk menundukkan kepala melantunkan ayat-ayat suci serta doa-doa tulus bagi "Bapak Bangsa" yang menjadi inspirator imaji persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Sawahlunto mengajak seluruh rakyat Indonesia membacakan surat yasin dan mengirimkan doa sesuai kepercayaan masing-masing untuk pahlawan pergerakan nasional, Mahaputra Mohammad Yamin, untuk memeringati 53 tahun wafatnya salah seorang putra terbaik bangsa ini, tepatnya tanggal 17 Oktober 1962.(ant/rio)
 

Editor:

Terkini

Terpopuler