Pemerintah Pusat akan Kirimkan Tenaga Pengajar

Jumat, 16 Oktober 2015 - 20:10 WIB
Ilustrasi

SELATPANJANG (HR)- Umumnya sekolah-sekolah yang ada  di pedesaan atau daerah pelosok lainnya mengalami kekurangan guru. Guru yang ada umumnya enggan mengajar di pedesaan.

Sebab di desa banyak sarana dan prasarana yang belum tersedia. Seperti sarana listrik, jalan, serta transportasi yang sulit maupun kebutuhan hidup sehari-hari lainnya yang belum tersedia.

"Hal ini menjadi penyebab utama, kenapa para guru enggan mengajar di desa. Dan kalaupun pernah mengajar itupun hanya sementara. Dan tak lama mengajar sudah berupaya pindah ke perkotaan,"ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan  Meranti, Arif MN, kepada Haluan Riau di Selatpanjang Jumat kemarin.

Akibatnya kata Arif, sejauh ini di berbagai desa di Kepulauan Meranti terjadi kekurangan guru PNS. Sehingga untuk menutupi kekurangan tersebut oleh sekolah terpaksa mengambil kebijakan dengan merekrut tenaga pengajar yang tidak memiliki latar belakang ilmu pendidik.

Dan keberadaan sang guru itu juga menjadi honorer yang dibiayai dari pungutan siswa yang dikelola oleh Komite Sekolah.

Tentu saja kualitas guru ini tidak sama dengan guru yang memiliki disiplin ilmu keguruan. Akhirnya berdampak pada siswa sekolah SD atau SMP sederajat yang ada di desa itu, tidak mampu bersaing dengan siswa yang sama di perkotaan.

“Inilah persoalan yang terjadi selama ini di Kepulauan Meranti, karena setiap guru yang baru ditempatkan di tempat-tempat terpencil langsung berupaya pindah ke kota. Memanfaatkan para pejabat untuk  bisa pindah, dan akhirnya sekolah di desa tersebut kekurangan guru,”ungkapnya.

Menurutnya, upaya mengatasi kesenjangan itu, untunglah ada program pemerintah pusat yang akan mengirimkan tenaga pengajar ke desa-desa.

Dan nantinya para guru ini akan diangkat menjadi PNS oleh daerah setelah melalui tahapan-tahapan yang diatur pemerintah pusat.

Mereka ini nantinya akan mengabdi di desa untuk menutupi seluruh kekurangan tenaga pengajar. Dan kepada para guru ini juga nantinya akan diberikan berbagai kemudahan sehingga mereka betah mengajar di desa tersebut,”kata Arif lagi.

Menurutnya, pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan jumlah kekurangan guru untuk segera diusulkan ke pusat. Dan diperkirakan November tahun ini juga program itu akan mulai berjalan.***

Editor:

Terkini

Terpopuler