Pemkab Kembangkan Hutan Magrove

Jumat, 09 Oktober 2015 - 21:17 WIB
Bupati HM Wardan, meninjau kawasan hutan magrove di Desa Sungai Asam, Kecamatan Reteh, Jumat (9/10).

TEMBILAHAN (HR)-Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, meninjau hutan mangrove di Desa Sungai Asam, Kecamatan Reteh, yang akan terus dikembangkan sebagai objek wisata alam di Riau.

Peninjauan hutan mangrove ini, selain diikuti Bupati HM Wardan, juga turut serta Kepala Bappeda, Kadis Kehutanan, kadis Dinas Pemuda Olahraga dan Budaya Inhil serta Camat Reteh, Kamis (8/10).

 HM Wardan ditemui usai peninjauan mengatakan, hutan mangrove di Desa Sungai Asam mulai di budidayakan sejak tahun 2004 dengan luas 60 hektare, yang pernah menjadi hutan magrove terbaik se-Indonesia dari Presiden SBY di Istana Negara.

"Jadi hutan magrove ini saya minta dirawat dengan baik dan jangan dilakukan pencemaran lingkungan ini," pinta Wardan.

Diungkapkan orang nomor satu di Inhil ini, hutan magrove akan lebih dikembangkan pengelolaannya yang harus diintregasi oleh beberapa instansi di pemerintahan Kabupaten Inhil. "Tak hanya BLH tapi juga yang lain masuk, ikut mengelola kawasan ini," katanya. Penataannya juga akan diprioritaskan, dan dijadikan kawasan wisata alam yang bisa dinikmati keindahannya bagi pengunjung.

"Untuk itu, akses menuju kesini menjadi prioritas kita, dan akan dikaji lagi infrastruktur menuju kesini," sebutnya. Bupati berharap, semoga dengan adanya mangrove, bisa menambah kemajuan Kabupaten Inhil.

 Karena alam indah ini akan dipromosikan dan diekspos agar diketahui orang banyak. "Kalau macam ini objek wisata Bali pun kalah, karena disana tidak ada hutan mangrove seperti ini," sebut Wardan. Sementara itu, Abas selaku perintis hutan mangrove   mengungkapkan, awalnya hutan di kawasan yang pernah  mendapatkan penghargaan Kalpataru 2004 silam ini, dalam kondisi rusak.

"Melihat kondisi tersebut kami sebagai pemerhati dan simpatisan peduli lingkungan merasa bertanggung jawab terhadap kondisi tersebut," ujarnya. Pada tahun 2003, ia mengungkapkan para pemerhati lingkungan bergerak bersama memulihkan kondisi  alam di desa tersebut menjadi kawasan hutan magrove seperti  sekarang. (adv/humas)

Editor:

Terkini

Terpopuler