Lusa, 7 Mimpi dan Harapan Rakyat Riau Dibacakan

Ahad, 27 September 2015 - 08:55 WIB
Suasana Diskusi Publik menguak Ekspedisi Kapsul Waktu 2085.

Kapsul waktu yang berisi surat bertuliskan mimpi dan harapan anak-anak se Indonesia, sampai di Provinsi Riau. Tujuh harapan dari Provinsi Riau telah dibahas dalam diskusi publik ekspensi kapsul 2085, oleh seluruh komponen masyarakat Riau, Sabtu (26/9), di ruang Melati Kantor Gubernur Riau.

Komponen masyarakat yang membahas kapsul waktu dari Riau bersama terdiri dari, pemerintah Provinsi Riau, tokoh masyrakat Riau dari seluruh etnis, baik Melayu, Minang, Jawa, Batak, dan etnis China, dan etnis lainnya hadir.

Lusa
 Selain itu juga ada dari aparat, pelaku usaha, profesional, dan rakyat untuk mewujudkan cita-cita bersama masyarakat Riau yang nantinya dibuka pada tahun 2085.

Bertindak sebagai narasumber pada Diskusi publik ekspensi kapsul waktu 2085, yakni, Ketua harian LAM Riau Al Azhar, tokoh masyarakat yang juga mantan anggota DPRD Riau, Chaidir, dan mewakili Pemerintah Provinsi Riau, Asisten II Setdaprov Riau Masperi.

Sementara tokoh masyarakat Riau yang juga hadir, diantaranya mantan Gubernur Riau, Saleh Djasit, mantan Walikota Pekanbaru Herman Abdullah, serta tokoh lainnya.

Mantan Gubernur Riau, Saleh Djasit, dalam diskusi tersebut menyampaikan tabung kapsul yang dibahas bersama ini harus jadikan sebuah mimpi anak Riau yang akan diwujudkan, dan akan dijadikan sebagai visi Provinsi Riau pada 70 tahun mendatang.

"Harapan yang harus diwujudkan di tahun 2085. Tentunya harapan ini juga dijadikan visi Provinsi Riau, seperti visi sebelumnya yang telah digagas yakni visi Riau 2020. Tentunya harus ada masterplannya dan dijadikan perda sehingga akan menjadi wujud visi Riau untuk tahun-tahun kedepannya," ujar Saleh Djasit.

Mantan Walikota Pekanbaru, Herman Abdullah, juga sependapat dengan apa yang telah disampaikan oleh Saleh Djasit. Dikatakannya, 70 tahun sudah Indonesia merdeka, namun masyarakat Indonesia sampai saat ini belum makmur. Untuk 70 tahun yang akan datang bisa saja Riau lepas dari Indonesia dengan memerdekakan diri, atau menjadikan Sumatra sebuah negara.

"Memang harus ada visi kedepan, baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dalam menuju Riau 70 tahun mendatang. Bisa saja Riau merdeka, atau Sumatra menjadi satu negara, itu kita tidak tau kedepannya. Untuk itu perlu adanya visi yang tercatat," ujar Herman Abdullah.

Setelah melakukan diskusi selama lebih kurang 4 jam, telah diambil kesimpulan dengan 7 harapan atau aspirasi masyarakt Riau yang akan di masukkan kedalam kapsul waktu. 7 harapan tersebut di tetapkan oleh 7 tim perumus yakni, Al Azhar, Chaidir, Masperi, Facrunnas MA Jabar, Dheni Kurnia, Junaidi dan Dinawati.

Tim perumus harapan dan aspirasi rakyat Riau, Fachrunnas, mengatakan 7 harapn masyarakat Riau yang ditampung dari diskusi tersebut akan dicatat secara rapi dan akan di bacakan pada hari Selasa (29/9), di Purna MTQ Riau. Seluruh elemen masyarakat Riau dipersilahkan untuk mendengarkan apa yang akan menjadi harapan di tahun 2085 mendatang.

"Jadi beberapa poin yang telah kami bahas ini akan disempurnakan kembali dan akan dibacakan serta didengar oleh seluruh masyarakat Riau. Harapan rakyat Riau ini akan dibuka pada tahun 2085 mendatang," ujar Fachrunnas.

Berikut beberapa aspirasi rakyat Riau, menjadikan Riau sebagai pusat budaya melayu yang bermartabat, penggunaan kekayaan alam yang ada di Riau haruslah bijak dan sesuai dengan kaedah lingkungan supaya terjamin bagi generasi yang akan datang. Dastribusi lahan dan aset bagi kemakmuran masyarakat, menjadikan Riau sebagai pusat kekuatan utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pembangunan infrastruktur jalan, listrik dan air, sampai ke seluruh pelosok desa di Riau.

Untuk diketahui Kapsul Waktu merupakan program yang dicanangkan saat peringatan HUT Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2015 yang lalu, dalam kesempatan itu, beberapa relawan mengadakan sebuah kegiatan yang sangat profetik dan menarik yaitu Indonesia Raya Melintasi Waktu 2015–2085 dengan menggunakan Ekspedisi Kapsul Waktu.

Dalam Kapsul Waktu tersebut terdapat mimpi–mimpi dan harapan–harapan para putera–puteri Indonesia dalam rangka Pencanangan Gerakan Nasional 70 Tahun Indonesia Merdeka dengan tema “Ayo Kerja”.

Kapsul waktu ini mulai diisi pertama kali oleh tulisan Presiden Jokowi dengan catatan-catatan, mimpi dan harapan Indonesia Raya 70 Tahun mendatang. Dan selanjutnya, kapsul waktu ini akan ditutup dan disimpan dalam tanah dan selanjutnya dibuka 70 Tahun mendatang yaitu tahun 2085.

Di Merauke nantinya akan didirikan tugu peringatan tempat Kapsul Mimpi dari 34 provinsi dan 1 kapsul mimpi dari Presiden Joko Widodo.

Adapun Rute kota- kota yang akan dilewati oleh mobil kapsul waktu ini adalah Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Jambi, Padang, Bengkulu, Palembang, Bangka Belitung, Bandar Lambung, Serang, Jakarta, Bandung, Banyumas, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Banyuwangi, Gilimanuk, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, dan terakhir di Merauke Papua. ***

Editor:

Terkini

Terpopuler