Kabut Asap tak Urungkan Niat Wako Laksanakan Salat Ied

Jumat, 25 September 2015 - 09:38 WIB
Walikota Pekanbaru H Firdaus bersama masyarakat Kota Pekanbaru melaksanakan Salat Idul Adha di halaman Kantor Walikota Pekanbaru, Kamis (24/9).

PEKANBARU (HR)-Meski kualitas udara di Kota Bertuah hingga, Kamis (24/9) kemarin masih dalam kategori berbahaya, namun hal itu tidak mengurungkan niat Walikota Pekanbaru, H Firdaus melaksanakan Salat Idul Adha 1436 H, bersama masyarakat Pekanbaru di halaman kantor Waluikota, Kamis (24/9).

Usai pelaksanaan Salat Ied, Walikota Pekanbaru, Firdaus, mengatakan, dirinya mengucapkan selamat Idul Adha kepada seluruh mayarakat Kota Pekanbaru. Berkurban menurutnya untuk menanamkan rasa kebersamaan untuk berbagi dan juga merupakan sebuah ketaatan terhadap perintah Allah SWT.

"Seperti yang disampaikan Khatib, Nabi Ibrahim dan Ismail telah mencontohkan kepada seluruh umat tentang ketaatan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kegiatan penyembelihan kurban yang dilaksanakan juga menunjukkan ketaatan yang sama. Karena daging- daging kurban itu akan dibagikan kepada saudara Kita kaum duafa atau diberikan kepada yang membutuhkan," kata Firdaus.
Hikmah terpenting menurut Wako adalah bagaimana sesama umat dan masyarakat bisa saling berkurban dan bersinergi. Kemudian juga bisa saling bekerja sama dalam menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Terutama terkait dengan krisis ekonomi global yang dampaknya sudah mulai dirasakan hingga kemasyarakat khususnya dikota Pekanbaru.

"Kita bisa lihat saat ini daya beli masyarakat sudah sangat menurun, untuk itu kita sangat berharap kepada pemangku kebijakan dan masyarakat agar dapat bekerja sama saling berkurban dengan bersatu dan bersinergi menghadapi permasalahan. Diharapkan dengan semangat berkurban dan kerja sama kita semua dapat melalui krisis ini dengan baik, sehingga kesejahteraan bisa kita jelang bersama," harap Firdaus.
Pada kesempatan itu, Khatib Ustad Herman Gani menyampaikan tausiah tentang ketauladanan dan ketaatan Nabi Ibrahim AS terhadap perintah Allah SWT.
Dikisahkan, Nabi Ibrahim as rutin berqurban binatang ternak. Masyarakat waktu itu takjub dan mengatakan Ibrahim hebat, namun Nabi Ibrahim hanya menjawab hewan ternak yang  dikurbankan biasa saja, bahkan Ia menyebut andai dirinya dikaruniai putra, Ia juga akan mengurbankannya.
Atas izin Allah SWT, lanjut Ustad, Nabi Ibrahim dikaruniai putra bernama Ismail, kehadiran putra itu menyebabkan dirinya lupa akan janji yang pernah dikatakan. Nabi Ibrahim pun ditegur Allah SWT melalui mimpi yang memerintahkan agar menyembelih putranya. Ismail pun menuruti, saat pisau tajam akan menghunus leher, Allah SWT melaui malaikat Jibril menggantikannya dengan seekor gibas dan Ismail selamat dari proses penyembelihan.

"Hikmah yang dicontohkan nabi Ibrahim as dan Ismail itu adalah agar setiap muslim tidak terpenjara oleh kecintaan kepada dunia. Terutama mengenai harta dan kedudukan secara berlebihan, karena hal itu akan membawa lupa seorang umat kepada hakikat dan tujuan hidupnya. Sejatinya manusia diciptkan hanya untuk memperoleh keridhoan dari Allah SWT," kata Ustad.(adv/humas)

Editor:

Terkini

Terpopuler