Taman Nasional Tesso Nilo Dikepung Api

Ahad, 20 September 2015 - 09:42 WIB
Seorang anggota satgas karhutla terjebak dalam kobaran api, yang membakar kebun sawit di Taman Nasional Tesso Nilo, Sabtu (19/9).

PEKANBARU (HR)-Badan Nasional Penanggulangan Bencana mendeteksi keberadaan 44 titik panas di kawasan taman nasional Teso Nilo, demikian diungkapkan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam akun sosialnya, kemarin.

Jumlah tersebut merupakan bagian dari total 127 titik panas yang terpantau satelit Terra & Aqua, pada pukul 05.00 WIB.

Taman
Dijelaskan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Provinsi Riau Edward Sanger, lonjakan titik panas tersebut terdeteksi di perbatasan Riau-Jambi.

"Dari pantauan petugas keberadaan titik panas itu berada di Pelalawan dan Indragiri Hulu. Persisnya berada di perbatasan Riau- Jambi," katanya.

"Tadi malam (Jumat, red) BMKG Pekanbaru merilis ada 116 titik panas, lalu meningkat jadi 127. Jujur saya terkejut dengan lonjakan ini," ujarnya.

Mendapati keberadaan titik panas di dua wilayah itu, Edwar mengaku langsung melakukan komunikasi intensif dengan anggota di kedua daerah itu.

Setelah mendapatkan informasi ratusan titik panas itu berada di perbatasan Riau-Jambi, tiga unit Helikopter diperintahkan terbang untuk melaksanakan water bombing ke wilayah Pelalawan dan Inhu.

Edwar menduga bahwa lonjakan titik panas di Riau itu merupakan pembakaran secara sengaja dengan maksud tertentu.
"Saya tidak tahu pasti penyebabnya, hanya saja sampai sekarang tidak habis fikir (titik panas) bisa melonjak tajam seperti ini. Tapi sekarang yang perlu kami lakukan fokus padamkan api," ujarnya.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mengakui jumlah titik panas di Provinsi Riau terus meningkat dalam 24 jam terakhir mencapai 127 titik.

"Jumlah titik panas terbanyak terdeteksi di Pelalawan dengan 53 titik dan Indragiri Hulu 49 titik," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin.

Selanjutnya di Kabupaten Kampar terdeteksi sebanyak 15 titik panas, Indragiri Hilir tujuh titik panas dan Kuantan Singingi tiga titik.  

Titik panas Riau sejatinya mulai berkurang dalam dua pekan terakhir bahkan sempat nihil selama beberapa hari. Namun sejak Jumat malam berdasarkan pencitraan Satelit Terra dan Aqua keberadaan titik panas melonjak tajam.

Sugarin mengatakan dari 127 titik panas, 90 diantaranya dipastikan merupakan titik api atau terindikasi adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.

Secara keseluruhan terdapat sebanyak 497 titik panas di Pulau Sumatera, sebaran terbanyak di Jambi 169 titik dan Sumsel 159 titik. Di Bengkulu terdeteksi 10 titik, Lampung dua titik, Sumatera Barat 26 titik dan Sumatera Utara empat titik.

Kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera berakibat pada memburuknya kabut asap yang telah terjadi sejak Agustus 2015.

Geser Pasukan
Sementara itu, Satgas Gabungan TNI langsung melakukan pergeseran sejak Sabtu pagi. Kekuatan yang berda di Indragiri Hilir langsung menuju Indragiri Hulu.

Hal ini dijelaskan Komandan Satgas Gabungan TNI Wilayah Riau, Koloel Inf Dwi Suharjo, yang langsung menuju lokasi kebakaran lahan di Kabupaten Pelalawan, untuk memantau langsung kondisi kebakaran.

"Seluruh kekuatan yang saat ini terkonsentrasi di Pekanbaru, kita geser ke Pelalawan, demikian juga yang di Kuansing. Sementara yang di Indragiri Hilir, kita geser ke Indragiri Hulu," katanya.(yuk)

Editor:

Terkini

Terpopuler