Harga Sawit Kian Terpuruk

Rabu, 12 Agustus 2015 - 10:30 WIB
Aktivitas jual beli sawit di tingkat pengumpul sawit di Kecamatan Pangkalan Kuras.

BANDAR PETALANGAN (HR)-Harga jual komoditi kelapa sawit di tingkat pengepul kian anjlok tak bernilai. Kondisi ini, membuat petani sawit pontang-panting mencari usaha lain agar kebutuhan hidup tetap terpenuhi.

Sehari sebelumnya, Senin (10/8), harga mata pencaharian sebagian besar masyarakat Pelalawan itu masih di angka Rp900 untuk setiap kilo gramnya. Tapi, pada Selasa (11/8) harga sawit hanya dibanderol Rp700/Kg. Kondisi ini amat memprihatinkan bagi kelangsungan hidup petani sawit di Negeri Seiya Sekata.

Amrizal, salah seorang toke sawit di tingkat pengepul di Kecamatan Bandar Petalangan ini mengeluhkan harga sawit yang turun drastis setiap harinya. Mau tidak mau, para petani dibuat bimbang, terancam keluarga tak makan. Salah satu penyebabnya adalah harga CPO yang alami penurunan. Berimbas, harga sawit di tingkat petani tak bernilai.

"Setiap hari mengalami penurunan secara drastis. Kondisi ini amat memprihatinkan bagi kelangsungan hidup petani sawit. Mau tidak mau, harus memutar otak bagaimana mencari penghasilan tambahan agar kebutuhan rumah tangga tetap terpenuhi," ungkapnya.

Rakyat Indonesia berharap, agar Presiden RI, Joko Widodo, bisa mencarikan solusinya agar krisis ini tak berkepanjangan. Rakyat menilai, konsep ekonomi Presiden Jokowi gagal. Semestinya harus menggesa merubah kebijakan agar petani tidak menjadi korban imbas dari krisis ini.

Di mata anggota DPRD Pelalawan, Nazzaruddin Arnazh, kondisi serba sulit saat ini lebih gawat lagi dari krisis moneter yang terjadi tahun 1998 lalu. Pemerintah Jokowi dinilai gagal meningkatkan perekonomian masyarakat, terlebih mensejahterakan masyarakat melalui kebijakan yang pro dengan masyarakat petani.

"Sekarang ini semua lini menjerit alami kesulitan ekonomi. Semuanya, begitu terasa sekarang ini. Ini semua tak terlepas dari kebijakan Pemerintah Pusat, Presiden Jokowi. Jika nasib petani sawit dan karet menjerit saat ini, maka nasib kami di dewan ini bisa dikatakan menangis. Hanya saja, kami bisa menyimpan semuanya, agar tak dibilang cengeng. Karena tugas kami ini adalah mengurusi masyarakat juga, jadi harus terlihat tegar dan tegas," beber Politisi PAN ini. (zol)

Editor:

Terkini

Terpopuler