Stikes Padang Tahan Ijazah Warga Kuansing

Selasa, 13 Januari 2015 - 09:32 WIB
ILUSTRASI

TELUK KUANTAN (HR)-Stikes Indonesia Kota Padang, Sumatera Barat menahan ijazah mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan dan diwisuda, salah satunya merupakan warga Kabupaten Kuansing.
 
Seorang lulusan Stikes Indonesia Padang Dewi, Sabtu (9/1) lalu mengatakan, usai diwisuda dirinya bersama teman-temannya mengurus pengambilan ijazah. Dengan sedikit terkejut, pihak Stikes tidak mau menyerahkan dengan alasan harus mengikuti profesi selama satu tahun.

"Padahal orang tua saya berharap selesai wisuda dapat ijazah dan bisa melamar pekerjaan," katanya. "Alasan kampus kita disuruh mengambil profesi Ners," katanya.

Kalau orang tuanya yang banyak duit mungkin bisa kuliah mengambil profesi Ners, kalau seperti dirinya tentu merasa kesulitan dan harus menunggu persetujuan orang tua.

"Sudah hampir satu minggu saya di Padang, mengurus ijazah agar bisa diambil, tapi pihak kampus tidak mau menyerahkan.
Diakuinya, tidak sedikit biaya yang dikeluarkan selama menimba ilmu menjadi sarjana keperawatan, namun selesai di wisuda yayasan tidak mau menyerahkan ijazah.

"Kalau kita lanjutnya mengambil profesi tentu butuh biaya, sedangkan untuk wisuda kemarin orang tua minjam untuk hadir pada wisuda," katanya.

Sementara dari informasi, salah satu Akper, tamatan SKep bisa mendapatkan ijazah.
Yayasan Stikes Indonesia yang dikonfirmasi Sabtu lalu mengatakan, mengikuti UU Keperawatan yang sudah disahkan. Dalam UU diatur setiap tamatan SKep wajib mengambil kuliah profesi. (rob)

Editor:

Terkini

Terpopuler