RI-Malaysia Kuasai 85 Persen

Selasa, 16 Juni 2015 - 10:09 WIB
ILUSTRASI
JAKARTA (HR)- Indonesia dan Malaysia disebut menguasai 85 persen produksi kelapa sawit dunia. Karena itu, pemerintah sangat fokus terhadap kebijakan komprehensif mengenai kelapa sawit tersebut.
 
"Bersama Malaysia kita menguasai 85 persen pasar produksi sawit dunia. Karena begitu penting, tentu perlu kebijakan komprehensif, termasuk kalau kita gunakan sebanyak mungkin energi akan mengurangi pemanfaatan biodiesel," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di kantornya, Senin (15/6).
 
Ia mengatakan, kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis nasional. Oleh karena itu, pemerintah telah meresmikan badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit atau CPO Fund berupa badan layanan umum (BLU).
 
"Nanti dana ini kita gunakan untuk sustainable kelapa sawit. Mendorong lebih banyak pemanfaatan minyak nabati," jelas Sofyan.
 
Selain itu, minyak kelapa sawit tersebut juga dapat menjadi bahan bakar nabati produksi dalam negeri serta mengurangi penggunaan diesel.
 
"Gimana kita bisa beri insentif replanting kebun rakyat dengan tingkat produktivitas saat ini jauh lebih rendah," ujar dia.
 
Adapun tarif pungutan ekspor produk kelapa sawit dan turunannya nantinya berkisar USD10 sampai USD40 untuk produk turunannya, dan USD50 untuk minyak kelapa sawit murni. Tarif tersebut akan digunakan untuk bermacam-macam tujuan yang berguna demi pengembangan industri kelapa sawit dan perkebunannya.(okz/ara)

Editor:

Terkini

Terpopuler