Riaumandiri.co - Arab Saudi menarik pasukannya dari Kota Aden di Yaman Selatan, begitu juga dengan pasukannya di markas besar koalisi Arab. Di mana, pasukan ini berada di otoritas Yaman sejak tahun 2015.
Penarikan pasukan itu dilakukan di tengah perebutan provinsi-provinsi timur oleh kelompok separatis, menurut sumber di pemerintahan kota Aden kepada RIA Novosti.
"Truk-truk besar mengangkut peralatan-peralatan terakhir milik tentara Saudi dari markas komando koalisi di Kota Al-Shaab, sebelah barat Aden, menuju provinsi Hadhramaut, yang memiliki perbatasan darat dengan kerajaan tersebut," kata sumber tersebut.
Evakuasi dari markas mereka di Aden berlangsung sekitar 10 hari, dimulai dengan pengangkutan para perwira dan prajurit melalui Bandara Internasional Aden. Evakuasi dilanjutkan dengan pengangkutan kendaraan lapis baja, senjata, sistem komunikasi, dan peralatan militer melalui darat di bawah pengawalan ketat, dan diakhiri dengan pemindahan peralatan administrasi dan teknis, imbuh sumber tersebut.
Penarikan pasukan Saudi dari Aden terjadi secara tiba-tiba dan setelah pasukan dari kelompok separatis Yaman, Dewan Transisi Selatan, merebut Provinsi Hadhramaut dan Al Mahrah di bagian timur negara itu, kata sumber tersebut.
Sebuah sumber di pemerintahan Yaman mengatakan kepada RIA Novosti bahwa kepala Dewan Kepemimpinan Presiden Yaman (PLC) Rashad Al-Alimi mengunjungi Arab Saudi untuk membahas eskalasi militer di wilayah timur negaranya.