Gula Darah Tinggi Bisa Dikendalikan Lewat Pola Makan, Ini Penjelasan Dokter
Riaumandiri.co - Pengendalian gula darah tinggi dapat dilakukan melalui pengaturan pola makan yang konsisten, bukan hanya mengandalkan satu jenis makanan atau bahan tertentu. Dokter Endokrin Siloam Hospitals TB Simatupang, dr. I Gusti Ngurah Adhiartha, Sp.PD-KEMD, FINASIM, menekankan bahwa pemilihan makanan berindeks glikemik rendah berperan penting dalam menjaga kestabilan gula darah jika dikonsumsi secara terkontrol.
Dilansir dari Kompas.com, Adhiarta menyatakan makanan dengan indeks glikemik rendah tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara tajam setelah dikonsumsi karena dicerna lebih lambat oleh tubuh. Contoh makanan tersebut antara lain beras merah dan ubi yang dinilai lebih aman dibandingkan karbohidrat sederhana.
Selain sumber karbohidrat, sayuran hijau seperti bayam, kale, dan sawi juga disarankan karena tidak memicu kenaikan gula darah secara signifikan. Buah-buahan dengan kadar gula alami relatif rendah, seperti stroberi, blackberry, blueberry, apel, dan pir, juga masih dapat dikonsumsi sebagai bagian dari menu harian.
Namun demikian, Adhiartha mengingatkan bahwa manfaat makanan tersebut sangat bergantung pada jumlah yang dikonsumsi.
“Kalau makannya banyak, hasilnya sama saja,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Ia menjelaskan bahwa prinsip utama dalam pengendalian gula darah bukan terletak pada jenis makanan semata, melainkan pada pengaturan porsi yang konsisten setiap hari. Menurutnya, konsumsi berlebihan tetap dapat menyebabkan peningkatan gula darah meskipun makanannya tergolong sehat.
Selain makanan, Adhiartha menyebut beberapa bahan herbal yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah jika dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan seimbang. Kayu manis dan daun salam disebut sebagai contoh bahan herbal yang memiliki potensi mendukung pengendalian gula darah.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa bahan herbal tidak akan efektif jika tidak dibarengi dengan pengaturan pola makan yang tepat. Ia juga meluruskan anggapan bahwa cara tertentu, seperti mendinginkan nasi, dapat menurunkan indeks glikemik secara signifikan.
“Kalau makannya banyak, tetap saja gula darah bisa naik,” katanya.
“Diabetes itu bukan soal jenis makanan, tetapi soal jumlahnya,” sambungnya. (MG/RIJ)