Riaumandiri.co - Kepengurusan DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Riau periode 2025-2030 telah dilantik di Balai Serindit, Selasa (9/12).
Di bawah kepemimpinan Nila Riana itu diharapkan dapat memperkuat dunia usaha yang dapat membangun perekonomian di Provinsi Riau.
“Pelantikan ini adalah momentum langkah awal untuk perkuat komitmen dalam dunia usaha membangun perekonomian modern dan berdaya saing. Atas nama Pemprov Riau saya ucapkan selamat pengurus APINDO Riau 2025-2030, semoga amanah ini bisa membangun perekonomian lebih maju dan dapat menjadi motor penggerak dunia usaha,” kata Plt Gubri SF Hariyanto disela-sela pelantikan.
Menurutnya APINDO Riau dapat memperkuat hubungan industrial yang dapat menghadirkan masyarakat secara inklusif di dalamnya. “APINDO juga dapat mmperkuat ruang hubungan industrial yang dapat menghadirkan masyarakat Riau, Peran APINDO ini sangat strategis karena sebagai mitra pemerintah dan aspirasi dunia usaha serta mendorong stabilitas iklim investasi,” katanya.
Selanjutnya Plt Gubri SF Hariyanto juga menjelaskan capaian pertumbuhan ekonomi Riau tak lepas dari peran APINDO Riau. “Capaian pertumbuhan ekonomi Riau yang menunjukkan angka sekitar 4,5% hingga 4,9% pada tahun 2025, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai pada Triwulan III-2025 sebesar 4,98% (year-on-year), didorong kuat oleh sektor industri pengolahan, transportasi, ekspor, dan jasa, ini tentu tak lepas dari peran APINDO Riau,” ungkapnya.
Ia juga berharap agar kedepannya di bawah naungan APINDO Riau, investasi akan menjadi solid dengan melibatkan UMKM sebagai tulang punggung investasi.
“Investasi yang solid semua ini kekuatan dunia usaha dalam naungan APINDO dan memperkuat industri strategis dan UMKM yang menjadi tulang punggung investasi. Realisasi investasi Riau saat ini sudah mencapai sekitar Rp 55,89 triliun hingga Triwulan III (Januari-September) 2025, yang berarti angka 55 triliun itu sudah tercapai dan bahkan terlampaui untuk periode tersebut, menempatkan Riau di peringkat ke-9 nasional dan nomor 1 di Sumatera. Capaian ini membuktikan kepercayaan investor semakin kuat dan stabilitas dunia usaha yang baik dan target pertumbuhan kita 5,90 persen pada 2029 nanti,” jelasnya.
Lebih lanjut, SF Hariyanto juga menegaskan kolaborasi merupakan kunci untuk membangun rantai ekonomi lebih inklusif.
“Untuk mencapai itu kolaborasi itu kunci dan komitmen membangun rantai ekonomi lebih inklusif UMKM tak berdiri sendiri masuk dalam anti pasokan industri buka akses pasar.kedepan dunia usaha Riau tak tumbuh inilah model pembangunan ekonomi yang tak terpisahkan siapapun,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPP Apindo Riau Nila Riana menegaskan kedepannya dinamika yang ada di Provinsi Riau sangat berubah pesat.
“Kita semua menyadari dinamika Riau mengalami perubahan sangat cepat tantangan ekonomi global perubahan regulasi ketenagakerjaan hingga tuntutan daya saing bukan sebagai organisasi pengusaha tapi mitra strategis pemerintah dan kolaborasi pelaku usaha,” kata Nila.
Sebagai nakhoda yang baru ia menetapkan tiga prioritas utama, yakninya penguatan iklim usaha yang modern, kemudian memperkuat dialog antara pemerintah, pengusaha dan pekerja serta memberdayakan UMKM untuk memperkuat daya pasok lokal.
Tak hanya itu, nantinya ketika memimpin ia akan melakukan transformasi organisasi dan digitalisasi layanan. “Oleh karena itu kami menetapkan fokus APINDO Riau pada tiga prioritas utama. Yakninya penguatan iklim usaha yang modern, APINDO Riau akan perkuat dialog antara pemerintah pengusaha dan pekerja, harapanya ada regulasi mampu mendorong pertumbuhan usaha dan memberikan kepastian bagi semua pihak yang terlibat. Kemudian memberdayakan UMKM dan perkuat daya pasok lokal Riau punya sektor agro industri industri pengolahan, perbankan, dan sektor migas, kita akan mendorong UMKM agar bisa masuk ke rantai pasok perusahaan dan berdampak langsung ke perekonomian daerah,” terangnya.
Dikatakannya pelantikan pada hari ini bukan sekedar seremonial, melainkan momentum agar pengusaha untuk bersatu dan berkontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi daerah
“Pelantikan hari ini bukan seremonial pergantian tapi momentum pengusaha bersatu apindi maju dengan kebersamaan dan sinergi apindo riau jadi pilar penting dan berkontribusi nyara di pembangunan ekonomi daerah saya mengajak seluruh pengurus para pelaku usaha dan pemanvku mari jalan bersama dan apindo lebih berdampak,” ujarnya.
Ketua Umum DPN Apindo Shinta W.Kamdani mengatakan pergantian pengurus APINDO Riau ini sebagai suatu energi dan arah baru bagi dunia usaha, mengingat Provinsi Riau menyimpan sejarah panjang perekonomian Nusantara.
“Hari ini kita berkumpul agenda ini simbol energi baru dan arah baru bagi dunia usaha. Riau rumah besar menyimpan sejarah panjang perekonomian nusantara. Riau sentra pusat perdagangan industri yang terus tumbuh di Riau selalu diingatkan setiap langkah harus ada kebijakan setiap keputusan harus dipertimbangkan,” katanya.
Ia juga menekankan kepada pengurus baru agar nantinya dapat mengembangkan dan memperbaiki kepengurusan sebelumnya.
“Ibu Nila Riana melanjutkan tongkat estafet kalau jadi ketua baru, ini merupakan kebanggaan dan juga sebagai beban karena kita selalu kalau meneruskan harus bisa mengembangkan lebih baik dari sebelumnya, tentu tak mudah dipundak ibu Nila,” ujarnya
“Ibu Nila tak bisa bekerja sendiri pasti ada pengurus. Janganlah aktif pada saat pengukuhan, ini paling senang bergembira baru dilantik yang penting kerjanya. Ini bukan sekedar pengukuhan ,apakah teman teman APINDO bisa tunjukkan kinerja perkembangan ekonomi di Riau,” pesannya.