Riaumandiri.co - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) menimbulkan delapan korban jiwa serta kerusakan luas di berbagai wilayah.
“Menyebabkan delapan warga meninggal dunia, 58 luka-luka dan 2.851 warga terpaksa harus mengungsi" jelas Abdul Muhari selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB .
BNPB menyebut bahwa ada 11 kecamatan terdampak, termasuk Sipirok, Marancar, Batangtoru, Angkola Barat, Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, Angkola Selatan, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Tanah Timbangan, dan Angkola Muaratais.
"BPBD Tapanuli Selatan bersama tim gabungan mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor yang menutup sejumlah akses jalan warga" jelas Abdul.
Sementara itu, di Kabupaten Tapanuli Utara dilaporkan terdapat 50 rumah rusak serta dua jembatan terputus akibat banjir dan longsor yang terjadi pada waktu yang bersamaan.
BPBD setempat juga melakukan pendataan serta merekomendasikan jalur alternatif Pangaribuan–Silantom sebagai akses sementara bagi warga.
Di wilayah Tapanuli Tengah, banjir menimpa sembilan kecamatan dan mengakibatkan sebanyak 1.902 unit rumah terdampak di daerah seperti Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, Tukka, Lumut, Barus, Sorkam, dan Pinangsori.
Abdul mengungkapkan bahwa BPBD Tapanuli Tengah dan tim gabungan sedang mendirikan tenda pengungsi serta mendistribusikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak.
Selanjutnya, Abdul menyampaikan bahwa BNPB terus memantau kondisi di kawasan Tapanuli Raya dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mempercepat penanganan darurat.
"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih dapat berlangsung dalam beberapa hari ke depan”, tutupnya. (MG/RIJ)