Wamen Veronica Tan Ingatkan Publik Waspada Isu Anak Viral

Kamis, 20 November 2025 - 13:45 WIB
Wakil Menteri Veronica Tan, Lawan Misinformasi Kanker Serviks, Jakarta 17/11/2025 (Dok MSD)

Riaumandiri.co - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam menyajikan narasi publik yang berhubungan dengan isu anak di platform digital. Ia menyoroti risiko penyebaran informasi yang tidak terkontrol, terutama ketika kasus kekerasan melibatkan anak sebagai korban, pelaku, atau saksi.

Menurutnya, penyampaian detail tentang kasus kekerasan anak di media massa maupun media sosial dapat berujung pada viralitas dalam hitungan menit, sehingga menimbulkan bahaya bagi identitas dan kesejahteraan anak. Oleh karena itu, setiap penyajian harus mengedepankan prinsip etika dan melindungi hak-hak anak yang masih berada di bawah umur.

"Kasus kekerasan yang berkaitan dengan anak, baik anak sebagai korban, pelaku, maupun saksi, dapat viral hanya dalam hitungan menit di media massa maupun di media sosial," ucap Veronica.

"Narasi yang beredar dalam pemberitaan sudah tidak lagi berperspektif anak. Hal ini dapat menimbulkan risiko besar, mulai dari dapat memicu stigma pada anak, membuka identitas anak, memperburuk trauma, dan mengganggu proses pemulihan," kata dia.

"Narasi publik atau cara berkomunikasi tentang isu anak harus sangat hati-hati agar tidak bias, berdasarkan etika, menjaga kepentingan terbaik anak, dan juga mencegah normalisasi kekerasan," tutur dia.

"Pemberitaan yang sensasional dianggap berpotensi memicu copycat behavior (perilaku meniru) karena anak-anak melihat kekerasan sebagai sesuatu yang mendapat sorotan maupun pembenaran sosial," jelas Veronica.

Veronica menambahkan bahwa sinergi antar kementerian, lembaga, kepolisian, serta pemerintah daerah harus diperkuat untuk menyusun pedoman komunikasi publik yang berfokus pada perlindungan anak. Ia berharap standar tersebut dapat dijadikan acuan bersama bagi pemerintah, pendidik, masyarakat, dan media dalam menyampaikan informasi yang komprehensif serta sesuai dengan perkembangan zaman.

Pihak berwenang berkomitmen terus memantau dinamika pemberitaan terkait anak, memastikan fakta yang disajikan tetap jernih, dan menghindari dampak negatif yang dapat memperparah trauma atau menimbulkan perilaku meniru di kalangan anak. (MG/AND)

Editor: Nandra Piliang

Terkini

Terpopuler