Riaumandiri.co - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau resmi menetapkan tiga mahasiswa sebagai Duta Literasi Keuangan 2025 dalam acara Grand Final yang digelar di Ballroom lantai 3 Kantor OJK Riau, Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 83, Kamis (22/5) kemarin. Kegiatan ini sekaligus menjadi pembuka rangkaian Bulan Literasi Keuangan di Bumi Lancang Kuning.
Sebanyak 20 finalis yang telah mengikuti bootcamp pada 20–21 Mei sebelumnya bersaing dalam babak grand final. Para peserta dituntut menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam menyampaikan materi literasi keuangan untuk merebut posisi 10 besar, lalu 6 besar, hingga tiga besar sebagai pemenang utama.
Juara pertama diraih oleh Nayza Azura Putri dari UIN Suska Riau, disusul oleh Christin Tabitha Putri Manurung dari Universitas Riau sebagai juara kedua, dan Muhammad Rizky, juga dari UIN Suska Riau, di posisi ketiga. Ketiganya akan menjalankan misi edukasi literasi keuangan ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk petani, nelayan, dan pelaku UMKM.
Kepala OJK Riau, Triyoga Laksito, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk apresiasi OJK kepada mahasiswa yang aktif menyebarkan pemahaman keuangan. Ia menyebut, kegiatan ini tak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan di Riau.
"Para duta akan menjalankan tugas mulia, memberikan edukasi keuangan langsung ke masyarakat. Ini merupakan bagian dari upaya kami dalam memperluas pemahaman publik tentang pengelolaan keuangan yang sehat," ujar Triyoga.
Menurutnya, pemilihan Duta Literasi Keuangan tahun ini adalah penyelenggaraan kedua dan telah melibatkan berbagai pihak, mulai dari kalangan akademisi hingga lembaga jasa keuangan. Dewan juri terdiri dari tokoh-tokoh penting seperti Elvira Azwan dari OJK Riau, Emon Sulaiman dari BEI Riau, serta perwakilan dari BRI, BRK Syariah, dan Jasa Raharja.
Triyoga menambahkan bahwa kegiatan ini mencakup pembekalan yang komprehensif, termasuk materi tentang produk dan layanan keuangan, manajemen risiko, komunikasi publik, serta etika digital. Hal ini diharapkan mampu membentuk duta-duta yang tak hanya kompeten, tapi juga inspiratif.
Wakil Rektor III Universitas Riau, Prof. Dr. Hermandra, turut mengapresiasi program ini. Ia menegaskan pentingnya edukasi keuangan bagi mahasiswa, mengingat masih banyak generasi muda yang terjebak dalam pinjaman online (pinjol) akibat minimnya pengetahuan finansial.
"Kami sangat mendukung program Duta Literasi Keuangan. Mahasiswa perlu menjadi agen perubahan yang menyebarkan informasi akurat tentang risiko dan manfaat sektor keuangan," jelas Hermandra.
Ia berharap para duta dapat menyuarakan pentingnya literasi keuangan yang tidak hanya terbatas pada teori, tapi juga aplikatif di tengah kehidupan masyarakat sehari-hari. Menurutnya, langkah ini krusial dalam mencegah kerentanan ekonomi generasi muda.
Rangkaian Bulan Literasi Keuangan 2025 yang dimulai dengan acara ini akan dilanjutkan hingga Agustus mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Indonesia Menabung. Selanjutnya, kegiatan edukasi akan berlanjut dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan yang dipusatkan pada Oktober 2025.
Melalui sinergi antara OJK, kampus, dan lembaga keuangan, program Duta Literasi Keuangan diharapkan mampu membentuk generasi yang melek finansial serta siap berkontribusi dalam membangun ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan di Provinsi Riau.