Monitoring US di MIS Taluk Kuranji

Kamis, 21 Mei 2015 - 10:30 WIB
ilustrasi

UJUNGBATU(HR)- Kepala Kantor Kementerian Agama Rohul Ahmad Supardi Hasibuan didampingi Kasi Pendidikan Islam Syahruddin MSy, melakukan monitoring terhadap pelaksanaan Ujian Sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Taluk Kuranji, Ujungbatu, Selasa (19/5) di Ujungbatu.

Berdasarkan pantauan di lapangan, peserta US pada MIS Taluk Kuranji diikuti sebanyak 18 orang, dan semuanya hadir dan dapat mengikuti ujian hari kedua dengan baik. Materi ujian hari pertama Matematika, hari kedua Bahasa Indonesia dan Rabu dengan materi IPA.

Dijelaskan Ahmad, berdasarkan pantauannya US berjalan aman, tertib, dan sukses. Para pengawas dengan sistem silang dari sekolah lain, semuanya datang dan melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

US pada MIS Taluk Kuranji yang sekarang sedang diusulkan penegerian menjadi MIN Ujungbatu ini, diawasi juga secara khusus oleh Unit Pelaksana Teknis Dispora Ujungbatu. Dispora menugaskan seorang petugas khusus, yang bertanggung jawab atas suksesnya US pada MIS persiapan negeri ini.

Kepala MIS Taluk Kuranji Yenfitrimirni melaporkan kepada Kakan Kemenag Rohul, bahwa salah seorang siswanya yang bernama Roby Alby dijemput secara khusus ke rumahnya untuk mengikuti US. Sebab dia sudah tiga bulan tidak masuk sekolah. "Syukurlah dia masih bersedia mengikuti US," jelas Yen.

Ahmad Supardi Hasibuan, yang mantan Kepala Humas dan Perencanaan Kanwil Kemenag Provinsi Riau ini, memuji langkah yang diambil  Yenfitrimirni. "Kita bertanggung jawab penuh untuk mensukseskan wajar dikdas dua belas tahun yang telah dicanangkan Bupati Rohul

Achmad. Jangan sampai nanti dengan tidak ikut US, maka SDpun tidak tamat, apalagi SMP/MTs dan SMA/MA. Kita berharap agar yang bersangkutan bersedia melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk itu, pemerintah tentunya bertanggungjawab untuk membantunya," katanya.

Ditambahkan Ahmad, kalau yang bersangkutan masih sekolah di jalur madrasah, maka akan dubantu dalam bentuk bantuan siswa  miskin (BSM) yang diprogramkan untuk 2.500 orang setiap tahunnya.  "Jika dia berprestasi, maka kita upayakan bantuan dari jalur lain," tandas Ahmad Supardi.(yus)

Editor:

Terkini

Terpopuler