Warga Keluhkan Minyak Goreng Langka di Bangkinang

Warga Keluhkan Minyak Goreng Langka di Bangkinang

RIAUMANDIRI.CO - Meski Kampar menyandang predikat sebagai salah satu Kabupaten penghasil Kelapa Sawit terbesar, dengan penanaman terluas di Provinsi Riau, namun banyak masyarakat di Kampar yang saat ini mengeluhkan sulitnya menemukan minyak goreng di Bangkinang.

Hal ini karena mulai terbatasnya stok minyak yang ada di jual oleh pedagang baik di pasar maupun dipusat perbelanjaan lainnya.

Kelangkaan ini disampaikan oleh salah seorang pedagang di Pasar Bangkinang, Muhammad Nazar menuturkan bahwa dirinya saat ini sudah sulit mendapatkan suplay minyak goreng untuk dijual.


Pasalnya saat ini stok minyak goreng sudah terbatas dan pembatasan ini sudah berlangsung selama satu bulan terakhir.

"Kelangkaannya sudah berlangsung 1 bulan terakhir ini, agennya tetap masuk seperti biasa namun ada beberapa merek minyak goreng yang memang tidak pernah lagi tersedia seperti Bimoli, Mitra, Sovia dan yang lainnya, yang masuk hanya minyak goreng dengan merek Permata itupun stoknya terbatas," paparnya.

Pria yang akrab disapa Ujang ini juga menambahkan kekecewaannya kepada pihak pemerintah yang dalam ini Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Kampar yang dianggap lalai dalam menyelesaikan permasalahan ini.

"Dari dinas mohon Maaf Dinas Perdagangan (Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Kampar) sama sekali tidak ada kontribusi nya sama sekali," pungkas Ujang.

Hal senada tersebut diatas, rasa kekecewaan juga dirasakan oleh Dewi yang sehari-hari berjualan di pasar Atas Bangkinang kota, menuturkan bahwa saat ini harga minyak masih normal dan stabil.

Hanya saja, untuk pembelian oleh konsumen dirinya membatasi meski harga masih standar Rp16 ribuan, tujuannya agar penyalurannya bisa merata dan semua bisa dapat.

"Ya kita mengantisipasi saja, meski harga masih standar di kisaran Rp16.000 - Rp17.000 namun, untuk stok sekarang sudah mulai berkurang. Sementara untuk harga minyak seharga diatas itu adalah minyak yang memiliki kualitas paling bawah," ujar Dewi.

"Ada pembeli yang mau membeli semua stok namun saya tidak mau, saya hanya menjual sesuai kebutuhan saja biar semuanya kebagian," terang Dewi.

Dari pengecekan yang dilakukan langsung oleh wartawan ke Plaza Bangkinang atau lebih dikenal dengan nama Pasar Atas Bangkinang Kota, saat ini stok masih ditemukan namun memang sangat terbatas.

Sementara itu Kabid Perdagangan Alfian saat dimintai keterangan perihal kelangkaan minyak goreng mengungkapkan dirinya akan melakukan pertemuan dengan Kadis. "Senin kita jumpa Pak Kadis," terangnya.



Tags Ekonomi