Jamiluddin Ritonga Sebut Nilai Jual Puan Rendah Disebababkan Tiga Faktor

Jamiluddin Ritonga Sebut Nilai Jual Puan Rendah Disebababkan Tiga Faktor



RIAUMANDIRI.CO - Puan Maharani telah berupaya untuk mendongkrak elektabilitasnya dengan memasang baliho di seluruh Indonesia dan rajin turun langsung ke masyarakat.

Namun upaya Puan itu dinilai pengamat komunikasi politik M Jamiluddin Ritonga belum membuahkan hasil yang dibuktikan dengan elektabilitas putri Megawati Soekarnoputri itu hingga saat ini masih sangat rendah.

"Rendahnya elektabilitas Puan tentu disebabkan banyak faktor," kata Jamil kepada media ini, Selasa (8/3/2022).

Pertama menurut Jamil, Puan sulit menyatu dengan masyarakat. Meskipun Puan sering menemui masyarakat, namun tetap berjarak. Ada gap penampilan Puan dengan masyarakat yang ditemuinya.

"Akibatnya, masyarakat tidak terlalu respek kepada Puan. Masyarakat mempersepsi Puan bukanlah sosok yang dekat dengannya, termasuk dalam memperjuangkan aspirasinya," nilai Jamil.

Kedua, kata Jamil, kemampuan Puan berkomunikasi dengan masyarakat sangat lemah. Puan terkesan dalam berkomunikasi belum berorientasi dengan masyarakat yang dituju.

"Dalam berkomunikasi, Puan kurang menunjukan empati. Akibatnya,  Puan kurang mendapat simpati dari masyarakat tang ditemuinya. Padahal, dalam komunikasi empati sangat diperlukan. Melalui empati, masyarakat dapat menilai ketulusan Puan dalam berkomunikasi," kata Jamil.

Ketiga, sebut Jamil, aura kepemimpinan Puan kurang. Akibatnya, ketertarikan Puan di mata masyarakat sangat rendah. Hal ini membuat popularitas Puan relatif tinggi, namun elektabilitasnya tetap rendah.

Tiga faktor tersebut membuat nilai jual Puan menjadi rendah. Hal ini menyulitkan untuk mendongkrak elektabilitas Puan.

Selama tiga faktor itu belum diatasi, maka pemasangan baliho dan turun langsung ke masyarakat tidak akan meningkatkan elektabilitas Puan.

"Segala pendekatan komunikasi politik pun akan sulit memberi dampak siginifikan dalam meningkatkan elektabilitas Puan," kata mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu.



Tags Politik