Tak Bawa Hasil Tes Covid, 1.308 Kendaraan di Riau Dipaksa Putar Balik

Tak Bawa Hasil Tes Covid, 1.308 Kendaraan di Riau Dipaksa Putar Balik

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Kepolisian Daerah Riau mendirikan 58 pos penyekatan tersebar di seluruh wilayah untuk mengantisipasi peniadaan mudik lebaran Idul Fitri tahun 2021. Hingga Senin (3/5) kemarin, sudah ada ribuan kendaraan yang dipaksa putar balik ke daerah asalnya.

Tindakan tegas itu diambil karena pengendara ataupun penumpangnya tidak dapat menunjukkan hasil negatif Test RT PCR/Rapid test antigen maksimal 1×24 jam yang merupakan sebagai syarat melakukan perjalanan dalam negeri.

Dikatakan Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, upaya penyekatan telah dimulai sejak 30 April 2021 lalu. Hingga Senin kemarin, sudah ada 1.308 kendaraan yang disuruh putar balik.


Sebanyak 926 unit di antaranya, terpaksa harus diputar balik karena kedapatan akan keluar Riau di 4 pos penyekatan di daerah perbatasan provinsi. Yaitu, di pos Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Kuantan Singingi (Kuansing), Kampar dan Rokan Hilir (Rohil).

"926 kendaraan terjaring penyekatan di pos perbatasan provinsi. Kalau yang lain terjaring di pos antar wilayah," ujar Kombes Pol Sunarto, Selasa (4/5).

Dikatakan dia, tindakan tegas ini terpaksa diambil. Petugas, kata dia, akan melakukan semua upaya demi keselamatan masyarakat Riau, terutama dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19, salah satunya dengan peniadaan mudik.

"Kegiatan penyekatan dan imbauan agar patuh protokol kesehatan, termasuk pembubaran kerumunan terus kita lakukan. Angka laju penularan Covid sudah dalam kondisi merah. Ini perlu kesadaran semua pihak dan segenap elemen masyarakat, demi keselamatan bersama," kata mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) itu.

Sementara itu, pada Minggu (2/5) kemarin, ada 223 personel yang terlibat dalam kegiatan penyekatan dan patroli di Kota Pekanbaru. Selain itu, petugas juga menyampaikan imbauan dan sosialisasi larangan mudik Idul Fitri 1442 Hijriah.

Ratusan personel gabungan itu terdiri dari unsur TNI, Polda Riau, Polresta Pekanbaru, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, dan Dinas Perhubungan.

Ratusan personel itu dibagi menjadi lima tim. Tim satu terdiri dari 36 personel dipimpin oleh Ipda Suroto dari Sat Brimob yang mengambil rute pengetatan di Jalan Tuanku Tambusai menuju Jalan Arifin Ahmad. Lalu, tim dua terdiri dari 35 personel  gabungan yang dipimpin oleh Kompol Ade Rukmayadi dari Direktorat Reskrimum mengambil rute dari Jalan Imam Munandar menuju Jalan Jenderal Sudirman.

"Tim tiga ada 33 personel gabungan dipimpin AKP Johari Yanma mengambil rute di Jalan Kaharudin Nasution," sebut perwira menengah Polri yang akrab disapa Narto itu.

Berikutnya tim empat ada 33 personel gabungan dipimpin oleh Iptu Eriasman dari Direktorat Lalu Lintas dengan rute di Jalan HR Subrantas Panam. Terakhir, tim lima sebanyak 34 personel dipimpin AKP Rety dari Direktorat Lantas yang mengambil rute Jalan Riau menuju kawasan Arengka.

"Untuk ranmor (kendaraan bermotor,red) yang dilibatkan sebanyak 50 unit. Rinciannya, roda empat/enam ada 25 unit, dan roda dua sebanyak 25 unit," terang dia.

Dalam kegiatan itu, petugas ada menemukan 100-an warga di sebuah tempat perbelanjaan di Jalan Kaharudin Nasution, Bukitraya. Alhasil kerumunan itu dibubarkan petugas.

"Iya benar. Seratusan orang warga itu kedapatan beraktivitas di sebuah tempat perbelanjaan toko pakaian yang sengaja ditutup pintunya. Ternyata ramai aktivitas di dalamnya. Ini kan bisa berbahaya," imbuh Narto.

"Begitupun aktivitas mengabaikan prokes di Jalan Riau, kita bubarkan," sambungnya menegaskan.



Tags Mudik