Amien Rais hingga Neno Warisman Minta Habib Rizieq Dibebaskan: Kami Siap Jadi Jaminan

Amien Rais hingga Neno Warisman Minta Habib Rizieq Dibebaskan: Kami Siap Jadi Jaminan

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Politikus senior Amien Rais bersama sejumlah tokoh menuntut polisi segera melepaskan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab. Hal tersebut guna meredakan situasi yang semakin panas dan tidak kondusif.

Selain Amien, tokoh yang menuntut Habib Rizieq dilepas adalah Muhyiddin Junaidi, Abdullah Hehamahua, T Zulkarnain, Abdul Chair, Bukhori Muslim, Neno Warisman, Ansyufri Sambo, Syamsul Balda, Marwan Batubara dan Nurdiati Akma.

"Untuk meredakan situasi yang semakin panas dan tidak kondusif, serta demi tegaknya hukum dan keadilan, maka dengan ini kami menuntut Kepolisian segera melepaskan HRS dari tahanan, dan sebagai gantinya kami yang tercantum di bawah ini siap menjadi penjamin," kata Amien dalam keterangannya, Kamis (17/12/2020).


Selain itu, Amien mendesak dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang independen, bebas dari pengaruh dan tekanan pihak mana pun guna mengusut tuntas tewasnya enam orang laskar FPI.

"Mengajak seluruh anak bangsa untuk terus mengawasi, mengawal dan ikut mengadvokasi secara intens seluruh proses penuntasan tragedi kemanusiaan tersebut," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Amien juga mengomentari kondisi politik Tanah Air sejak Rizieq kembali ke Indonesia.

"Kami sebagai anak bangsa sangat prihatin atas kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini, khususnya pasca kepulangan Habib Muhammad Rizieq Shihab (HRS). HRS semestinya dilibatkan pemerintah membangun stabilitas nasional guna mewujudkan cita-cita bangsa dan negara," jelasnya.

Amien sangat menyayangkan melihat kondisi yang terjadi saat ini.

"Sesungguhnya jika pemerintah beritikad baik mampu membuka diri dan membangun dialog secara tulus ikhlas, maka diyakini situasi dan kondisi kehidupan sosial politik akan menjadi lebih baik," ucapnya.

Menurut Amien, kegaduhan yang terjadi dan terhambatnya saluran dialog makin memperlebar jarak antara pemerintah dengan pendukung HRS. Kondisi itu tidak bisa dianggap remeh, sebab berpotensi melemahkan persatuan nasional.

"Terlebih lagi dengan terjadinya penembakan di luar hukum terhadap keenam laskar FPI semakin memperparah stabilitas nasional," ujar mantan Ketua MPR ini.