Respons Ketua DPRD Surabaya Soal Risma Sujud di Kaki Dokter

Respons Ketua DPRD Surabaya Soal Risma Sujud di Kaki Dokter

RIAUMANDIRI.ID, SURABAYA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Adi Sutarwijono menilai, aksi Wali Kota Tri Rismaharini yang bersujud saat audiensi dengan anggota IDI dan Persi Jatim adalah sebagai sikap spontanitas seorang pemimpin yang mewakili warganya meminta maaf kepada tim medis yang menangani Covid-19.

Sujud dilakukan Risma, sapaan Tri Rismaharini, setelah mendengar paparan Ketua Penere RSU dr Soetomo Surabaya, Sudarsono, yang menyebut rumah sakitnya overload pasien corona dan mengeluhkan masih banyak warga Surabaya yang tidak mematuhi protokol kesehatan. 

Menurut Adi, Risma tak ingin warga Surabaya disalahkan. Karena itu, spontan ia bersujud sebagai bentuk permintaan maaf sebagai pemimpin ketika ada sebagian masyarakat yang belum taat protokol kesehatan sehingga membuat para tenaga medis di RSU dr. Soetomo kewalahan.


”Kan itu konteks pertemuannya, para dokter meminta masyarakat disiplin. Kalau di hulu atau di masyarakatnya disiplin, di hilir alias penanganan kuratifnya di rumah sakit bisa dikelola dengan baik, tidak overload. Nah, saya rasa karena itu Bu Risma itu minta maaf karena belum bisa membuat semua warga disiplin dan taat protokol kesehatan," kata Adi, Selasa (30/6/2020). 

Menurut Adi, sebagai pemimpin, sikap Risma itu merupakan sikap yang baik. "Semua kesalahan yang mungkin warga lakukan terkait ini, dia yang tanggung. Jadi tidak menyalahkan masyarakat, tapi meminta maaf karena belum semua warga taat protokol kesehatan. Bu Risma tidak ingin warganya yang disalahkan. Maka beban itu dia tanggung di pundaknya. Pemimpin kan memang harus begitu,” ujar Ketua PDI Perjuangan Surabaya itu.


 



Tags Corona