Wali Kota Pekanbaru Angkat Bicara Soal Data Penerima Sembako Tidak Sesuai dengan di Lapangan

Wali Kota Pekanbaru Angkat Bicara Soal Data Penerima Sembako Tidak Sesuai dengan di Lapangan

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru menegaskan tidak ada data penerima sembako berbeda dengan data yang telah divalidasi oleh RT/RW, termasuk kelurah dan kecamatan. 

Pemko Pekanbaru melalui Dinas Sosial menyerahakn sembako sesuai dengan data penerima sembako, yang telah divalidasi. Menurut Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, tidak mungkin ada data tidak valid dan tidak sesuai dengan data yang ada di tim Pemko Pekanbaru, termasuk data adanya bidan yang ikut menerima bansos. 

“Jadi data kriteria itu kan masuk, tidak mungkin ada data lain masuk, selain data yang masuk dari RT. Sekali lagi tidak mungkin, kita menerima data dari mereka divalidasi oleh tim. Jadi yang mendata dikoordinir oleh Dinas Sosial, dibantu oleh sarjana pendamping, untuk membantu RT/RW. Kemudian divalidasi apakah acuannya dari Kementrian sosial. Jadi teman-teman yang bekerja tidak membabi buta, tidak,” tegas Firdaus, Senin (27/4/2020).


Terkait dangan adanya bidan menerima bansos, Wali Kota Pekanbaru akan mengeceknya lagi, karena data yang masuk merupakan data dari RT/RW dan dilanjutkan ke lurah dan camat. 

“Nanti kita cek kembali, data itu dari mana datanya dari Rumbai kan. Mana kami tahu. Memvalidasikan juga RT dan RW, dinas ini anggotanya cuma berapa tidak ada lima orang,” kata Wako. 

“Semua data itu datangnya dari RT dan RW. Maka disupervisi oleh lurah dan camat, kemudian dibantu oleh sarjana pembantu PMBRW, ditambah lagi oleh para pemuda kita, dari Tagana, Karang Taruna, pemuda masjid. Nah, sekaligus lagi kami mengupayakan membagikan skala prioritas, kemudian terjadinya mis seperti tadi. Tentunya itu semua bukan dari kesengajaan,” kata Firdaus.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Chairani, saat dikonfirmasi terkait dengan adanya RW 15 di Kalurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai Pesisir sama sekali tidak menerima sembako dari Pemko, dia menegaskan bahwa RT/RW di kelurahan itu tidak menyerahkan data.

“Kalau itu kami tidak tahu, silakan tanyakan ke RW-nya mengapa tidak dimasukkan datanya,” tegas Chairani.

Terpisah, RW 15 Limbungan Baru, Nana Suryana, mengatakan, pihaknya telah menyerahkan data sesuai dengan formulir yang diserahkan oleh lurah.

Selanjutnya RT di RW-nya mendata warga yang berhak menerima bantuan dari Pemko.

“Kalau Pemko pasti patokannya Dinsos, sementara kita diminta memverifikasi data yang dikeluarkan oleh Dinsos. Data yang dari Dinsos itu sudah tidak relevan dengan kondisi di lapangan,” jelas Nana.

“Makanya pada tahap pertama data yang di keluarkan Dinsos yang dibawa oleh pendamping PMBRW untuk kami verifikasi, banyak data tambahan karena banyak warga yang terdampak Covid-19 di wilayah masing-masing. Kalau untuk RW 15 itu tidak ada sama sekali yang menerima, jadi ya jelas nggak sesuai dengan yang kita masukkan,” kata Nana.


Reporter: Nurmadi