Cerita Perjuangan Petugas Antar Jenazah Pasien Corona Pakai Perahu ke Pemakaman

Cerita Perjuangan Petugas Antar Jenazah Pasien Corona Pakai Perahu ke Pemakaman

RIAUMANDIRI.ID, PADANG – Wabah virus Corona (Covid-19) yang kekinian melanda Tanah Air banyak menyelipkan kisah pilu terhadap para korban maupun petugas yang menangani pasien. Salah satunya, perjuangan para petugas pemakaman jenazah pasien corona.

Tidak jarang, petugas ini harus menghadapi rintangan, seperti penolakan dari warga hingga melalui medan yang sangat sulit ketika mengantarkan dan menguburkan jenazah.

Minggu (19/4/2020), sebuah postingan mengenai pengantar jenazah pun viral di media sosial. Diposting oleh akun @lambe_turah, petugas jenazah dari DLH Kota Padang terlihat harus menyeberangi sungai untuk bisa mengantarkannya hingga ke pemakaman.


Begitu juga di bagiian kedua postingan, juga terlihat petugas jenazah dari DLH Kota Padang menguburkan jenazah setelah 12 jam terkatung-katung karena penolakan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Padang, Mairizon. Postingan tersebut adalah kegiatan dari petugas DLH Kota Padang pada Sabtu kemarin. Dimana saat itu pihak keluarga dari salah seorang pasien yang negatif terjangkit Covid-19 minta dikuburkan di daerah Koto Baru, Kabupaten Solok. Kebetulan, pemakaman tersebut berada di seberang sungai dan hanya bisa dilalui oleh perahu.

"Jenazah itu meninggal di Padang, tapi pihak keluarga meminta untuk dikuburkan di kampung halamannya. Makanya, petugas dari Padang yang sudah berpakaian lengkap itu langsung ke lokasi pemakaman. Sebab, penanganannya harus sesuai dengan protap Covid-19 yang dianjurkan WHO," jelas Mairizon pada Minggu malam seperti dilansir dari harianhaluan.com --jaringan Haluan Media Group--.  

Menurut Mairizon, pihaknya sengaja membentuk tim pengantar dan pemakaman jenazah Covid-19 Kota Padang. Tim tersebut berisikan delapan orang pegawai DLH.

"Ini instruksi Pak Wali Kota Mahyeldi untuk membentuk tim karena ini merupakan kewajiban Pemkot Padang," katanya.

Ditambahkannya, tidak jarang ada permintaan keluarga untuk dimakamkan di kampung halaman yang jaraknya cukup jauh.

"Tetap kita antar dan makamkan ke luar daerah jika seandainya keluarga memintanya," kata Mairizon.

Tercatat, selain ke Kabupaten Solok, juga pernah tim ini mengantar dan memakamkan ke Pasaman yang berjarak lebih dari 185 kilometer dari Kota Padang. "Kita selalu ikut mengantarkan. Bahkan Pak Wali Kota Mahyeldi juga ikut mengantarkan ke luar daerah itu," kata Mairizon.

Untuk proses pengantaran dan pemakaman jenazah tersebut, keluarga korban tidak dipungut biaya. "Termasuk juga jika ke luar daerah. Semuanya ditanggung Pemko Padang," jelas



Tags Viral