Bukan karena Ajak Duel Polisi, Tohap Silaban Terancam 10 Tahun Bui Sebab Ini

Bukan karena Ajak Duel Polisi, Tohap Silaban Terancam 10 Tahun Bui Sebab Ini

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Pengemudi mobil yang mengajak duel polisi saat ditilang, Tohap Silaban, terancam hukuman minimal 10 tahun penjara. Bukan karena aksi viralnya yang melawan polisi, dia bakal dijerat kasus kepemilikan senjata tajam pisau dan tesser -sejenis senjata sengat listrik.

Tohap Silaban ditangkap di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020) lalu. Senjata tersebut masing-masing ditemukan satu buah dalam tas tersangka Tohap Silaban saat anggota Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat menggeledah barang-barang TS.

"Senjata itu diakuinya untuk membela diri, baru tadi malam dia membawanya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Jakarta, Sabtu (8/2/2020).


Atas perbuatan melawan polisi dengan tindak kekerasan, karena tindakan melanggar aturan lalu lintas dengan berhenti di bahu jalan tol, TS dikenakan pasal 212 KUHP dan atau pasal 335 ayat 1 KUHP dengan ancaman satu tahun empat bulan. Namun karena membawa senjata pisau dan tesser, TS dikenakan pasal berlapis yang memberatkan hukumannya.

"Dikenakan pasal 2 Undang-Undang Darurat RI dengan ancaman 10 tahun penjara," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Polisi Teuku Arsya Khadafi.

Namun polisi masih mendalami alasan dan kepemilikan senjata pisau dan tesser milik tersangka Tohap Silaban.

Tohap Silaban ini juga menjadi tersangka karena melawan polisi lalu lintas saat ditilang di dekat jalan tol Angke 2 Jakarta Barat, ingin menghindari waktu penerapan ganjil genap. Modus berhenti di bahu jalan tol sering digunakan pengendara untuk menunggu waktu penerapan kawasan ganjil genap selesai pada pukul 10.00 WIB.

Baca Juga: Tohap Silaban yang Ajak Duel Polisi Relawan Jokowi, Polda Metro: Dia Kerja Biro Jasa

"Yang bersangkutan mengaku berhenti di jalan tol untuk menghindari jam ganjil genap," ujar Yusri Yunus.

Yusri menyebut pada Jumat (7/2) pukul 09.30 WIB, Bripka Rudy Rustam polisi lalu lintas sebagai petugas jalan raya sempat, mengimbau TS untuk segera berjalan. Namun TS membangkang dan melawan Bripka Rudy dengan mengajak duel yang berujung tindakan penyerangan seperti mendorong dan mencekik. Tindakan tersebut sempat direkam oleh anggota sesama polisi lalu lintas, kemudian viral di media sosial.

Setelah dilakukan penilangan, Tohap Silaban kemudian lari. Bripka Rudy yang tidak terima dengan kejadian tersebut, melaporkan Tohap Silaban ke Polsek Tanjung Duren Jakarta Barat untuk dibuat laporan polisi.

"Tadi malam yang bersangkutan diamankan di kedai kopi di Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat pukul 22.30 WIB. Yang bersangkutan diamankan dan dibawa masuk ke Polres Metro Jakarta Barat untuk tadi malam pemeriksaan," ujar Yusri.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Polisi Teuku Arsya Khadafi menyebut tersangka Tohap Silaban tidak kembali ke rumahnya saat akan ditangkap anggota gabungan Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tanjung Duren setelah videonya viral di media sosial.

"Diketahui tersangka tidak kembali ke kediaman setelah videonya viral, tersangka menenangkan diri di sebuah kedai kopi di kawasan Tebet," ujar Arsya.



Tags Hukum