DUMAI (HR)-Pasca hujan lebat yang mengguyur Kota Dumai pada Sabtu (21/3) petang dan Minggu (22/5), berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Dumai. Dari pantauan satelit NOAA 18 dan Satelit Modis, Minggu (22/3/2015) pukul 17.00 WIB, tidak ditemui hotspot atau titiki api di Dumai.

"Ya, hasil pantauan satelit NOAA 18 dan Satelit Modis pada Ahad kemarin sekitar pukul 17.00 WIB, hotspot di kawsan Kota Dumai nihil," kata Ridho, Kasi Pencegahan dan penanggulangan Bencana BPBD Dumai, di ruang kerjanya, Senin (23/3).

Dikatakan  Ridho, hotspot di Dumai bisa saja hilang akibat diguyur hujan yang terjadi pada akhir pekan kemarin. Untuk memastikan itu, tim  pemantau karhutla sudah diturunkan ke lapangan. Hasilnya sama belum ditemukan hotspot kecuali lebaran skala kecil yang mungkin tidak terpantau oleh satelit NOAA 18 dan Satelit Modis.

Meski demikian, pihaknya masih terus melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah bencana kabut asap akibat karhutla. "Kami khawatir pantauan satelit NOAA 18 dan Satelit Modis terhalang oleh awan sehingga Hotspot tidak terlihat jelas. Untuk itu kami masih terus turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan guna mengantisipasi karhutla yang dapat menimbulkan bencana kabut asap," sebutnya.

Ia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Dumai agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Membuka lahan dengan cara dibakar dapat menimbulkan karhutla serta mengakibatkan bencana kabut asap.

Meski diklaim titik api sudah padam total, namun kondisi kabut asap di Kota Dumai belum hilang. Berdasarkan pantauan, kendati tidak pekat seperti dulu, kabut asap masih tetap terlihat dini hari dan pagi jelang siang. Hal tersebut diperikarakan kabut asap kiriman dari daerah tetangga yang juga mengalami kebakaran hebat pasca musim kemarau panjang ini.***