Kisah Personel RPK Arara Abadi

Purnomo: Semoga Tuhan Turunkan Hujan, Agar Saya Bisa Pulang Jumpa Anak dan Istri

Purnomo: Semoga Tuhan Turunkan Hujan, Agar Saya Bisa Pulang Jumpa Anak dan Istri

RIAUMANDIRI.CO, TELUK MERANTI - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menimbulkan kabut asap hingga kini masih terjadi di sebagian wilayah di Riau, termasuk di Kelurahan Teluk Meranti, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. 

Di daerah ini, Tim Regu Pemadam Kebakaran (RPK) dari PT Arara Abadi-Sinar Mas Forestry Distrik Merawang dengan peralatan lengkap bersama masyarakat Kelurahan Teluk Meranti membantu pemadaman karhutla hari ke-4 pada lahan yang diduga milik masyarakat. 

Menurut Fire Marshal PT Arara Abadi Distrik Merawang Supian Efendi, berdasarkan laporan dari masyarakat dan deteksi dini dari Tim Patroli PT Arara Abadi, tanggal 13 Agustus muncul api baru di sekitar Teluk Meranti. 


"Menurut masyarakat di sini, api muncul di Jalan Adi Bono, tidak jauh dari jalan lintas Bono Teluk Meranti," ujar Supian, Sabtu (17/8/2019).

Keesokan harinya, tanggal 14 Agustus, jelas Supian, Crew Leader Purnomo dengan Tim diturunkan untuk membantu memadamkan dan melihat ancaman terhadap konsesi PT Arara Abadi. 

"Jarak titik api dengan konsesi kita memang sejauh 3 Km, tapi kita dari perusahaan tetap waspada dan membantu memadamkan," katanya.

Lebih lanjut Supian menjelaskan, kebakaran di sekitar lokasi kebakaran saat ini sudah pernah terjadi  sebelumnya, dan tim perusahaan dengan masyarakat serta aparat lainnya juga berhasil memadamkan api. 

"Saat ini terbakar lagi. Biarlah pihak aparat yang berwenang menyidiknya. Kami tidak tahu lahan milik siapa dan apa penyebabnya. Kejadian ini telah dilaporkan dan dikoordinasikan oleh pimpinan Distrik kita kepada pihak aparat, Satgas Karhutla dan BPBD Pelalawan," beber Supian.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Hadi Pinandio, menyatakan dirinya sangat berterima kasih atas dukungan tim darat dari PT Arara Abadi Distrik Merawang serta memaksimalkan untuk mengisolir dan pemadaman.

"Terima kasih atas dukungan tim darat dari PT Arara Abadi di karhutla Teluk Meranti, serta mohon dimaksimalkan isolir dan pemadaman," ujar Hadi. 

Hadi juga menyampaikan pemadamam dan penanganan karhutla Teluk Meranti juga dibantu pemadamannya oleh masyarakat dan anggota Polri Teluk Meranti serta Heli Water Bombing dari Satgas Udara Karhutla Riau. 

"Pemadaman di Teluk Meranti ini selain dilakukan oleh Tim Darat dari perusahaan, pemadaman juga dilakukan oleh masyarakat sekitarnya, anggota Polri dan Heli Water Bombing. Kita akan selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak," jelas Hadi. 

Rindukan Keluarga 

Di sisi lain, karhutla yang terjadi di Teluk Meranti ini, juga memunculkan kisah menarik dari personel RPK PT Arara Abadi.

Seperti diungkapkan Sri Purnomo (40), Crew Leader atau Pimpin Regu Pemadam Kebakaran (RPK) PT Arara Abadi Distrik Merawang, Kecamatan Teluk Meranti.

Sri Purnomo mengaku sudah tiga bulan tidak bisa bertemu anak dan istri di kampung halamannya di Kabupaten Madina, Sumatera Utara.

"Biasanya dua minggu atau satu bulan sekali saya bisa bertemu, melepaskan rindu dengan anak dan istri saya," aku Purnomo.

"Karena besarnya tanggung jawab di pundak saya sebagai crew leader, yang harus saya emban dalam menjaga areal konsesi perusahaan dari ancaman kebakaran, maka saya harus merelakan waktu saya untuk berkumpul dengan keluarga," ujar Purnomo berkisah tentang tugasnya. 

Purnomo menambahkan, saat ini saja mereka sudah hari ke-4, sejak tanggal 14 Agustus lalu, dirinya mengomandoi tim di lapangan. 

"Sesuai tugas yang diberikan Pimpinan Distrik saya Pak Jhon Rizal serta Fire Marshal Supian Effendi, saya harus mengkomandoi tim saya: MPA (Masyarakat Peduli Api dan RPK serta personel Kontraktor Security PT Arara Abadi untuk membantu memadamkan api yang diduga milik masyakat di Kelurahan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Tepatnya masyarakat sekitar ini menyebut daerahnya Jl. Adi Bono, siapa yang punya lahan kami tidak tahu. Yang penting tugas dan tanggung jawab kami adalah memadamkan dan menghambat api agar tidak masuk ke konsesi kita," jelasnya. 

Menurut Purnomo, memamg jarak lokasi yang terbakar ini sekitar 3 Km dari pinggiran konsesi perusahaan, tapi perusahaan selama ini telah berkomitmen akan membantu pemerintah dan masyarakat dalam radius buffer 5 km untuk memadamkan baik melalui darat maupun udara jika diperlukan serta tergantung kepada besarnya ancaman terhadap konsesi perusahaan.

"Saat ini kawasan konsesi kita relatif cukup aman, bantuan pemadaman juga kami lihat melalui Heli Water Bombing BNPB Satgas Karhutla Riau," ujarnya. 

Saat ini, kata Purnomo, dirinha sedang meminta pertimbangan Pimpinan Distrik perusahaan untuk menambah personel untuk pemadaman. Sebab, seluruh anggota tim yang berjumlah 10 orang  sedang diberdayakan untuk tugas patroli, 4 x sehari. "Saya saja baru keluar dari lokasi karhutla pukul 19.00 WIB yang berjarak 2,5 jam dengan memakai sepeda motor dari mess. Saya tidak langsung balik ke mess, tapi saya patroli dahulu sampai pukul 23.00 WIB. Saya hanya berharap semoga Tuhan turunkan hujan, agar saya bisa pulang jumpa anak dan istri saya. Sampai saat ini sudah 15 hari daerah ini tidak hujan, saya selalu berdoa agar turun hujan dan kebakaran tidak ada lagi," ujar Purnomo penuh harap.