Jefry Optimis Indonesia Lumbung Pangan Asia Pasific

Jefry Optimis Indonesia Lumbung Pangan Asia Pasific

BANGKINANG (HR)-Perhimpunan Penyuluh Pertanian Provinsi Riau menyatakan optimis Indonesia akan menjadi lumbung pangan khusus beras di Asia Pasific, beberapa tahun mendatang.

 Hal itu dikatakan Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Provinsi Riau, H Jefry Noer, yang juga Bupati Kampar, usai menghadiri acara Seminar Nasional Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Pertanian (LKMP) Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI), Selasa (17/3).

Acara ini dilaksanakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Pekanbaru. Seminar ini mengangkat tema 'Cita-cita Bangsa Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Asia Pasific'. Acara ini dihadiri para pakar pertanian dan para dosen, rektor, serta ratusan mahasiswa pertanian dari berbagai universitas di Indonesia.

"Kami juga bertekat membantu pemerintah mewujudkan swasembada padi dan beras dengan penyediaan penyuluh berkualitas dan memadai. Jika semuanya dilakukan dengan serius, swasembada akan tercapai lebih cepat, tidak harus menunggu tiga tahun mendatang," ujar Jefry Noer.

Jefry mengatakan, untuk menuju Indonesia menjadi lumbung pangan khususnya beras di Asia, tentu harus mencapai swasembada pangan terlebih dahulu. "Swasembada harus merata secara nasional sehingga tidak ada lagi masyarakat yang kelaparan," kata Jefry.

Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Kampar dalam beberapa tahun terakhir juga telah melaksanakan program-program yang mendukung Pemerintah Pusat untuk mencapai swasembada pangan. "Untuk padi atau beras, saya optimis Indonesia bisa swasembada. Namun untuk kedelai, saya rasa akan berat, karena kualitas kedelai dalam negeri dikalahkan oleh hasil pertanian asing. Namun jika ada perhatian serius, juga bisa," katanya.

Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Pekanbaru, Edi Erwan, mengatakan, saat ini Indonesia khususnya Riau masih ketergantungan dengan produk pangan impor. "Maka ini perlu perhatian khusus untuk dilepaskan. Kiatnya adalah dengan mengoptimalkan pertanian dalam negeri hingga hasilnya maksimal," kata dia.(adv/hms)