Petani Singkong di Duri Harap Kemudahan Dana UEK SP

Petani Singkong di Duri Harap Kemudahan Dana UEK SP

DURI (HR)- Bakal berdirinya pabrik tapioka di Duri menimbulkan semangat baru bagi para petani singkong. Mereka mulai bersiap-siap membersihkan lahan dan menyusun rencana agar nanti produksi bisa melimpah dan dipasok ke pabrik tapioka yang nanti siap menerima hasil panennya. Hanya saja para petani ini kesulitan dalam modal usaha hingga berharap bisa memanfaatkan dana Usaha Ekonomi Produktif Simpan Pinjam (UEK SP) yang digulirkan pemerintah Bengkalis ke desa/kelurahan.

"Kami berharap ada kebijaksanaan dari BPMPD Bengkalis terkait pinjaman dan pengembalian dana UEK SP untuk petani singkong. Beri kami kesempatan untuk meminjam dana UEK SP untuk modal kerja dengan cicilan yang meringankan," jelas Yulius Surya Ketua Kelompok Tani Pudu Bersatu, Kamis (12/3).

Dikatakannya, jika usaha budidaya singkong dilaksanakan, maka butuh waktu 10 bulan untuk panennya. Dalam rentang ini nanti, petani akan menumpang sarikan dengan tanaman jagung yang bisa panen 3 bulan.

"Jika pinjaman digulirkan untuk kami, beri juga kami kemudahan untuk mencicilnya. Cicilan tentu tak bisa kami lakukan seperti pemanfaat lain yang rutin bayar setiap bulannya. Beri kami waktu periodik 10 bulan saat panen atau 3 bulan waktu panen tumpang sari,"jelas Yulius lagi.

Pihaknya pun memaparkan petani singkong sangat berharap pinjaman dan pola pengembalian cicilan periodik ini bisa dikabulkan BPMPD Bengkalis. Pasalnya kesempatan petani untuk membuka usaha budidaya singkong ini sangat terbuka dan lahan yang tersedia juga melimpah ruah.

"Di kelurahan Pematang Pudu saja ada sekitar 20 ribuan hektar yang bisa ditanami singkong. Tapi ini tentunya bisa diolah jika ada modal usaha yang salah satu pilihannya itu dana UEK SP. Mudah-mudahan ini bisa dikabulkan,"harapnya.(sus)