Kerugian Akibat Banjir di Inhu Sudah Mencapai Rp5 Miliar di Bidang Pertanian

Kerugian Akibat Banjir di Inhu Sudah Mencapai Rp5 Miliar di Bidang Pertanian

RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Kerugian materil akibat banjir di Kabupaten Indragiri Hulu pada bidang pertanian, hingga saat ini sudah mencapai Rp 5 miliar lebih.

Sejauh ini masih ada tiga kecamatan di Inhu yang masih terendam banjir, yakni Rengat Barat, Rengat, dan Kuala Cenaku. Sementara daerah lainnya sudah surut seperti Peranap, Batang Peranap, Rakit Kulim, Kelayang, Pasir Penyu, Batang Cenaku,  dan Batang Gansal. 

Kerugian para petani cukup besar karena gagal panen akibat sawah dan ladang mereka terendam. 


"Kerugian terbanyak itu bagi persawahan. Selanjutnya palawija, kacang tanah,  jagung, cabai, dan lainnya," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Inhu,  Paino. 

Dijelaskannya, total lebih kurang 319 hektar lahan pertanian yang mengalami kebanjiran dengan estimasi 1000 ton, yang selama ini masih mampu dilakukan masyarakat untuk satu kali panen saja khusus padi atau beras.

Dia mengatakan, untuk kegagalan panen tersebut ada beberapa petani yang sudah diasuransikan dan ada juga yang sudah diajukan untuk pergantian kerugian ke pusat yang merupakan pergantian akibat bencana alam.

Diakui Paino, hingga saat ini untuk sawah di Inhu baru bisa untuk satu kali panen dalam satu tahun dengan pemenuhan kebutuhan hanya 30 persen beras di Inhu dengan luas lahan persawahan 319 hektar. 

Untuk melakukan perluasan lahan persawahan, kata Paino, masih sulit karena hingga saat ini maaih menunggu tata ruang dari Pempro Riau. 

"Saat ini bagaimana meyakinkan para petani untuk tidak melakukan alih fungsi lahan dengan tergiur dari janji-janji keuntungan besar dari sektor lain seperti sawit," tegasnya. 

Selain itu. Dinas Pertanian mendorong bagaimana para petani bisa meningkatkan hasilnya dengan panen dua kali dalam satu tahun guna peningkatan penghasilan petani. Karena untuk perluasan masih pesimis, lebih intensifikasi lahan yang ada saat ini.


Reporter: Eka Buana Putra